BKIPM Lampung upayakan perluasan pasar ekspor rumput laut

id Ekonomi Lampung, perikanan Lampung, ekspor rumput laut

BKIPM Lampung upayakan perluasan pasar ekspor rumput laut

Pembudidaya rumput laut di Kabupaten Lampung Selatan tengah memeriksa rumput laut miliknya. ANTARA/HO-Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Lampung.

Bandarlampung (ANTARA) - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung mengupayakan perluasan pasar ekspor rumput laut guna mendorong kinerja ekspor komoditas perikanan daerah itu.

"Kami masih terus berupaya membuka peluang pasar baru dan negara tujuan ekspor baru untuk komoditas rumput laut, sebab komoditas ini menjadi salah satu dari lima andalan ekspor di Lampung," ujar Kepala BKIPM Lampung, Rusnanto, di Bandarlampung, Jumat.

Dia menjelaskan Tiongkok dan Jepang menjadi negara tujuan ekspor utama komoditas rumput laut Lampung selama tiga tahun terakhir dengan total frekuensi ekspor sebanyak 50 kali.

"Ada dua negara yang menjadi tujuan ekspor rumput laut Lampung yaitu Tiongkok dan Jepang. Namun frekuensi ekspor tiap tahunnya, rumput laut asal Lampung banyak dikirim ke Tiongkok dengan frekuensi total selama tiga tahun terakhir sebanyak 47 kali," katanya.

Ia mengatakan upaya memperluas pasar rumput laut agar dapat diterima di berbagai negara dilakukan, salah satunya dengan menjaga kualitas komoditas rumput laut melalui penjaminan kesehatan, mutu, dan keamanan hasil perikanan agar dapat diterima di negara tujuan ekspor.

"Untuk menjaga kualitas tentu kita terapkan beberapa hal seperti menerapkan cara karantina ikan yang baik (CKIB) di unit usaha budi daya ikan, penerapan sistem Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) di unit pengolahan ikan (UPI), dan diterbitkannya Health Certificate (HC) sebagai jaminan bahwa produk yang diekspor sehat dan aman untuk dikonsumsi," ucapnya.

Menurutnya, rumput laut menjadi salah satu komoditas yang dapat mendorong kinerja ekspor komoditas perikanan Lampung, sebab dalam tiga tahun terakhir tercatat telah menghasilkan nilai ekspor bagi Provinsi Lampung sebanyak Rp6,7 miliar.

"Volume ekspor rumput laut kering Lampung setiap tahunnya tercatat berkisar 322.400 kilogram hingga 526.280 kilogram, dengan jenis rumput laut sargassum, dan menjadi satu dari lima komoditas perikanan andalan ekspor setiap tahunnya," katanya lagi.

Rusnanto mengatakan budi daya rumput laut asal Lampung melalui Unit Pengolahan Ikan (UPI) tersebut banyak ditemukan di Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran.

Diketahui pula berdasarkan data Kementerian kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua setelah Tiongkok, dengan volume ekspor pada tahun 2020 sebesar 195.574 ton dengan nilai mencapai 279,58 juta dolar AS.