Bandarlampung (ANTARA) - Petani Lampung mulai membudidayakan tanaman porang sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Prospek budidaya porang sebagai tanaman umbi sangatlah baik, dimana pasar ekpor masih terbuka luas," ujar salah seorang petani porang asal Lampung Selatan, Winner saat dihubungi dari Bandaralampung, Sabtu.
Ia mengatakan pelaksanaan budidaya porang sebagai salah satu komoditas unggulan telah dimulai sejak 2 hingga 3 tahun silam.
"Budidaya sudah dimulai sejak 2 hingga 3 tahun silam, namun prospek yang baik baru terlihat akhir-akhir ini," ucapnya.
Menurutnya, proses budidaya tersebut dilakukan dengan sistem korporasi pertanian.
"Kita dorong petani untuk membudidayakan bekerja sama dengan perusahaan, sebab pembiayaan bibit masih cukup mahal," katanya.
Dia menjelaskan untuk bibit jenis katak atau yang berasal dari daun harga dapat mencapai Rp250 ribu per kilogram, sedangkan bibit yang berasal dari bunga dapat mencapai Rp800 ribu per kilogram.
"Masih cukup mahal untuk pembiayaan bibit, sehingga dengan bekerjasama dengan perusahaan kita bisa lebih terbantu karena tidak bingung harus menjual hasil panen," ucapnya.
Ia mengatakan dengan adanya pembudidayaan tanaman porang sebagai salah satu komoditas potensial ekspor dapat membantu menyejahterakan petani.
Berita Terkait
UNS dan PT SFM jajaki kerja sama pengembangan bahan baku tepung
Senin, 6 Maret 2023 14:25 Wib
Daun gelinggang makin diminati Jepang
Selasa, 31 Mei 2022 21:52 Wib
Metro pasok 50 ton porang ke Pulau Jawa
Rabu, 18 Mei 2022 11:49 Wib
Wali Kota lepas pengiriman porang Kota Metro ke Pulau Jawa
Senin, 16 Mei 2022 19:22 Wib
BNI Xpora dukung UMKM Jatim ekspor porang ke pasar Asia dan Eropa
Selasa, 28 Desember 2021 6:04 Wib
Pemkab Tangerang ajak petani budidaya porang secara mandiri
Kamis, 25 November 2021 7:43 Wib
Pemkab Tangerang ajak para petani budidayakan porang secara mandiri
Kamis, 25 November 2021 5:07 Wib
Universitas Sriwijaya kembangkan budi daya porang sebagai tanaman sela
Minggu, 10 Oktober 2021 20:50 Wib