Nouakchott (ANTARA) - Sekitar 245 anak burung pelikan dan puluhan pelikan dewasa mati akibat flu burung H5N1 di taman nasional Mauritania yang berbatasan dengan daerah di Senegal utara, yang dilanda virus tersebut, menurut Kementerian Lingkungan Mauritania, Sabtu (30/1).
Bangkai burung ditemukan di lahan basah Taman Nasional Diawling, yang berada di bagian Mauritania dari delta sungai Senegal dan menampung lebih dari 250 spesies burung.
Untuk merespons wabah flu burung, otoritas menutup taman tersebut dan menghentikan seluruh kegiatan wisata di daerah itu, demikian pernyataan kementerian.
Peristiwa itu menyusul temuan ratusan bangkai pelikan di cagar alam burung Senegal di sisi lain sungai tersebut pada 23 Januari. Ratusan pelikan itu kemudian dipastikan mati akibat H5N1.
Awal Januari Senegal melaporkan wabah virus di salah satu peternakan unggas di kawasan Thies, yang berujung pada pemusnahan sekitar 100.000 ekor ayam.
Tidak langsung diketahui apakah wabah tersebut masih berkaitan satu sama lain.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Menkeu ungkap realisasi anggaran Pemilu 2024 capai Rp26 triliun
Jumat, 26 April 2024 13:24 Wib
Jepara kota kelahiran udang yang terlupakan
Jumat, 26 April 2024 11:22 Wib
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola Indonesia meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 8:17 Wib
Jamaika resmi akui kedaulatan negara Palestina
Kamis, 25 April 2024 12:31 Wib
Gandeng Dompet Dhuafa, DSNI Amanah kirim bantuan makanan ke Palestina
Kamis, 25 April 2024 8:36 Wib
AJI tolak revisi Undang-Undang Penyiaran
Kamis, 25 April 2024 5:29 Wib