Jambi (ANTARA) - Tempat wisata di Jambi sejak satu bulan terakhir sudah mulai di buka untuk umum, sejumlah tempat wisata berikan diskon dan promo untuk menarik minat pengunjung, Rabu.
Taman Rekreasi Kampoeng Radja memberikan diskon sebesar 50 persen untuk tiket masuk selama September 2020. Dimana Sejak pandemi COVID-19, Taman Rekreasi Kampoeng Radja di tutup untuk umum.
"Kita baru buka tanggal 5 September 2020, dan selama September diberikan diskon 50 persen untuk tiket masuk, dari harga normal Rp50 ribu menjadi Rp25 ribu per orang," kata Manajer Pemasaran Kampoeng Radja Fela Agustina.
Begitu juga dengan taman rekreasi lainnya, seperti taman rekreasi Waterboom Citra Raya yang sudah di buka untuk masyarakat umum dan Taman Rekreasi Rimbo Bujang yang juga telah di buka untuk umum.
Baca juga: Pelaku usaha di percandian Muara Jambi bergairah kembali
Izul salah seorang penjaga di Taman Rekreasi Rimbo Bunag mengatakan saat ini pihaknya masih fokus untuk menarik minat pengunjung datang ke taman rekreasi sehingga diberikan promo dan diskon. Serta di adakan hiburan hiburan yang dapat menarik minat pengunjung.
Sementara itu, sejak di buka pada tanggal 5 September lalu, dijelaskan Fela pengunjung di Taman rekreasi Kampoeng Radja berkisar 300 sampai 400 pengunjung. Jika di bandingkan dengan hari hari biasa jumlah pengunjung tersebut jauh menurun.
Pada hari hari biasa, jumlah pengunjung dalam satu hari berkisar 50 sampai 100 orang, dan jumlah pengunjung akan meningkat pada hari libur seperti hari Sabtu dan Ahad. Dimana Jumlah pengunjung pada hari libur tersebut berada diangkat 100 sampai 500 orang.
"Maka dari itu, saat ini kita masih fokus untuk mengembalikan jumlah kunjungan, dengan memberikan diskon tiket masuk," kata Fela Agustina.
Dijelaskan Fela, pada pekan ke tiga September akan dilakukan evaluasi, apakah diskon tersebut akan di perpanjang atau akan di berikan promo lainnya.
Baca juga: Sarang burung manyar raksasa jadi daya tarik di obyek wisata kreatif Lubuk Penyengat
Baca juga: Kawasan Candi Muara Jambi menunggu dibuka di awal pelaksanaan "new normal"
