Dua orang positif COVID-19 di Bandarlampung meninggal dunia

id COVID-19,Bandarlampung,COVID-19 di Lampung

Dua orang positif COVID-19 di Bandarlampung meninggal dunia

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung Ahmad Nurizki, saat dimintai keterangan, Senin. (7/9/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung menyebutkan bahwa pasien COVID-19 yang meninggal dunia di wilayahnya kini bertambah dua orang menjadi 13 kasus.

"Kedua pasien ini meninggal dunia ini pada Minggu (6/9) malam tepatnya pada pukul 18.00 WIB dan 21.00 WIB," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung, Ahmad Nurizki, di Bandarlampung, Senin.

Dia menyebutkan bahwa dua orang yang meninggal tersebut berasal dari Kecamatan Teluk Betung Timur (TBT) seorang perempuan berusia 46 tahun, dan Kecamatan KemilIng yakni pria berusia 58 tahun.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandarlampung itu menjelaskan pasien positif wanita dari kecamatan TBT meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama enam hari di rumah sakit.

"Jadi yang bersangkutan awalnya datang ke rumah sakit dengan riwayat penyakit jantung dan lambung, setelah dirawat kurang lebih enam hari tidak ada kemajuan, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) Minggu (6/9)," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, di RSUDAM pasien diambil tes usap (swab tes) pada hari itu juga yang hasilnya keluar pukul 17.00 WIB dengan konfirmasi positif, namun satu jam kemudian yang bersangkutan meninggal dunia.

"Pasien ini dikebumikan pada malam itu juga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kecamatan Yeluk Betung Utara dengan pemulasaran jenazah sesuai protokol COVID-19," kata dia.

Sedangkan, untuk pasien COVID-19 yang meninggal dunia dari Kecamatan kemiling, pria berusia 58 tahun, baru dikuburkan pada pagi ini (7/9) di tempat pemakaman khusus COVID-19 di Umbul Kunci Kecamatan TBT.

"Untuk pasien laki-laki usia 58 tahun ini, istri yang bersangkutan juga ikut terpapar COVID-19 dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan penelusuran atau (tracing) kepada orang yang pernah berkontak erat dengan kedua pasien tersebut.

"Perintah Wali Kota Bandarlampung Herman HN semua orang yang pernah berkontak erat terutama keluarganya akan dilakukan pemeriksaan tes cepat (rapid test)," kata dia.