Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa SA alias Abu Rara (31), pelaku penyerangan terhadap Menkopolhukam Wiranto sebenarnya tidak secara spesifik hendak menyerang Wiranto, namun serangan dilakukan dengan target acak.
Tersangka SA diketahui telah merencanakan serangan dengan target pemerintah dan aparat keamanan. Karena mereka dianggap bagian dari pemerintahan yang thogut (tidak sesuai dengan syariat Islam).
Baca juga: Kata pengamat penusukan Wiranto bukan "playing victim"
Hal itu terkuak dari hasil pemeriksaan Densus 88 terhadap Syahril Alamsyah.
Setelah pemimpin sel Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, Abu Zee ditangkap beberapa waktu lalu, SA mengaku gelisah dan khawatir bila akhirnya dirinya akan ditangkap.
Kemudian SA hendak mempersiapkan aksi teror.
Kebetulan, ada kunjungan Menkopolhukam Wiranto dan rombongan ke Universitas Mathla'ul Anwar (Unma), Pandeglang, Kamis, (10/10).
Baca juga: Kapolda Banten: Penusukan terhadap Wiranto di luar dugaan
Rumahnya hanya terpaut 300 meter dari Alun-alun Menes. SA pun berbagi tugas bersama istrinya, FA dalam teror yang dirancangnya.
Usai acara, Wiranto dan rombongan meninggalkan kampus menuju Lapangan Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, menggunakan mobil. Rencananya Wiranto akan kembali ke Jakarta menggunakan helikopter.
"Saat itu kebetulan ada kunjungan (Wiranto). Helikopter datang, masyarakat berbondong-bondong ke Alun-alun Menes. (SA) berbicara ke istrinya (FA). Nanti saya akan menyerang Bapak itu (Wiranto). Kamu tusuk anggota polisi yang berada dekat bapak itu," kata Brigjen Dedi dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat.
Baca juga: BIN: Penusuk Wiranto terkait lima orang ditangkap di Bekasi
Saat Wiranto turun dari mobil untuk menuju ke helipad di Alun-alun Menes, SA menusuk perut Wiranto menggunakan pisau dan melukai dada kiri seorang warga bernama Haji Fuad.
Sedangkan FA menyerang Kapolsek Menes Kompol Dariyanto menggunakan gunting sehingga membuat Dariyanto luka di punggungnya.
Dedi menyebut, belum ditemukan bukti otentik bahwa pelaku mempersiapkan penyerangan terhadap Wiranto.
"SA melakukan serangan secara spontan. Berbagi tugas dengan istri. Dia (SA) tidak terlalu kenal dengan pejabat itu (Wiranto)," katanya.
Menurut Polri, Abu Rara tak spesifik hendak serang Menkopolhukam Wiranto
Kemudian Syahril hendak mempersiapkan teror. Kebetulan, ada kunjungan Menkopolhukam Wiranto dan rombongan ke Universitas Mathla'ul Anwar (Unma), Pandeglang, Kamis, (10/10/2019).