Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Republik Indonesia menyatakan penyebab tewasnya mahasiswa di tengah aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra masih menunggu hasil autopsi.
"Masih proses autopsi untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab utama kematiannya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo, asal Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, bernama Randi (21) disebutnya saat unjuk rasa terjatuh kemudian dievakuasi teman-temannya ke Rumah Sakit TNI AD dr Ismoyo pada pukul 16.18 Wita, tetapi tidak terselamatkan.
Kemudian jenazah mahasiswa tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk dilakukan autopsi.
"Jadi belum dapat disimpulkan apa yang menjadi penyebab kematian. Jangan diframing peluru tajam. Kalau peluru tajam akan didalami," ujar Dedi Prasetyo.
Selain Randi, tiga mahasiswa lainnya yang belum diketahui identitasnya juga ikut mendapat kekerasan hingga luka parah.
Satu kondisi parah dirujuk ke Rumah Sakit Bahteramas. Sementara dua orang lainnya masih di rawat di rumah sakit Korem.
Berita Terkait
IIB Darmajaya gelar sosialisasi student mobility bersama mahasiswa asing
Selasa, 9 April 2024 12:58 Wib
Hakim tunda sidang PK Karomani terkait perkara pemerimaan mahasiswa di Unila
Selasa, 2 April 2024 15:20 Wib
Mahasiswa KKN STAI Yasba gelar sunat massal di Lampung Selatan
Sabtu, 30 Maret 2024 19:20 Wib
Dompet Dhuafa Lampung-Itera ajak kelola uang sejak mahasiswa
Jumat, 29 Maret 2024 9:55 Wib
1.732 pendaftar Itera lolos melalui jalur SNBP 2024
Rabu, 27 Maret 2024 20:36 Wib
Universitas Jambi beri pendampingan mahasiswa kasus magang di Jerman
Rabu, 27 Maret 2024 14:48 Wib
Unila terima mahasiswa lolos SNBP 2.611 orang
Selasa, 26 Maret 2024 21:53 Wib
Dompet Dhuafa Lampung dan mahasiswa hukum UT di Lampung Timur bagikan zakat fitrah
Selasa, 26 Maret 2024 14:11 Wib