Pelatih Pantai Gading janjikan nanti lebih baik

id ibrahim kamara,timnas pantai gading,piala afrika

Pelatih Pantai Gading janjikan nanti lebih baik

Ekspresi kecewa para pemain tim nasional Pantai Gading (ki-ka) Wonlo Coulibaly, Cheick Comara dan Wilfried Bony usai kalah dalam adu penalti laga perempat final Piala Afrika 2019 melawan Aljazair di Stadion Suez, Mesir, Kamis (11/7/2019) setempat. (ANTARA/AFP/Giuseppe Cacece)

Jakarta (ANTARA) - Langkah Pantai Gading dalam Piala Afrika 2019 terhenti pada babak perempat final setelah kalah lewat adu penalti melawan Aljazair di Stadion Suez, Mesir, Jumat dini hari WIB.

Pelatih kepala Ibrahim Kamara menjanjikan penampilan timnya akan lebih baik lagi pada edisi Piala Afrika 2021.

"Saya sadar benar bahwa kualitas tim kami harus lebih baik dari ini jika ingin melaju," kata Kamara selepas pertandingan dalam laman resmi turnamen.

"Baik kami maupun Aljazair ingin lolos, namun mereka mengerahkan lebih banyak kemampuan. Kami akan kembali dan melakukan yang terbaik," ujarnya.

Pantai Gading kesulitan menghadapi Aljazair yang bermain cukup rapih sepanjang laga dan tertinggal lebih dulu akibat gol Sofiane Feghouli pada menit ke-20.

Namun, Les Elephants diuntungkan kegagalan Baghdad Bounedjah mengeksekusi penalti pada awal babak kedua dan berhasil menyamakan kedudukan lewat Jonathan Kodjia pada menit ke-62, skor yang bertahan hingga waktu normal berakhir dan 2x15 menit waktu tambahan.

Dalam adu penalti dua algojo Pantai Gading Wilfried Bony dan Serey Die gagal menyarangkan bola ke gawang sehingga tersingkir dengan kekalahan 3-4.

Perempat final jadi capaian yang cukup baik di tengah upaya Pantai Gading membangun kembali sepak bola mereka sejak berakhirnya era generasi emas bertabur nama mentereng seperti Didier Drogba, Yaya Toure, Kolo Toure dan Gervinho.

Setelah generasi emas menutup karier mereka dengan juara Piala Afrika 2015, Pantai Gading tak mampu lolos dari fase grup pada edisi dua tahun berikutnya.

Dua nama besar baru yang tengah mencuri perhatian sepak bola Eropa, Wilfried Zaha dan Nicolas Pepe, belum cukup mengantarkan Pantai Gading melangkah lebih jauh di Mesir.