Pengangkutan batu bara ke Tarahan 40 juta ton

id dirut ptba, pengangkutan batu bara, 40 juta ton

Pengangkutan batu bara ke Tarahan 40 juta ton

Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarma (FOTO Antarasumsel.com/IG/dok)

Telah ditandatangani nota kesepahaman antara PT Bukit Asam dan PT Kereta Api Indonesia tentang jumlah pengangkutan batu bara yang ke Tarahan sebanyak 40 juta ton, dan 20 juta ton ke Palembang."
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Pengangkutan batu bara dari Tanjung Enim Sumatera Selatan dengan menggunakan kereta api rangkaian panjang ke Pelabuhan Tarahan ditargetkan bisa mencapai 40 juta ton per tahun.

"Telah ditandatangani nota kesepahaman antara PT Bukit Asam dan PT Kereta Api Indonesia tentang jumlah pengangkutan batu bara yang ke Tarahan sebanyak 40 juta ton, dan 20 juta ton ke Palembang," kata Direktur Utama PT Bukit Asam, Milawarma, pada peresmian peningkatan kapasitas terminal batu bara PT Bukit Asam (Persero) di Pelabuhan Tarahan, Bandarlampung, Rabu.

Ia menyebutkan, proyek pengembangan peningkatan kapsitas terminal itu merupakan sebuah proyek terintegrasi antara PT Bukit Asam dengan PT Kereta Api Indonesia, yang berlangsung sejak 2009.

Pengembangan Pelabuhan Tarahan ini, lanjutnya, merupakan fase kelima semenjak adanya program dari Bank Dunia. Saat ini PT Bukit Asam Tarahan dapat menyimpan batu bara dengan jumlah total 1 juta ton, dimana dulu kapasitasnya hanya dapat menampung 100-150 ribu ton.

"Dalam master plannya pada program Bank Dunia kemampuan kapasitas Pelabuhan Tarahan sebesar 2,5 juta ton," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini ketersediaan batu bara di Tanjung Enim yang dapat ditambang berjumlah dua miliar ton. Jika diasumsikan dalam setiap tahun ditambang 50 juta ton maka masih ada lebih dari 100 tahun dalam proses penambangannya.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan proyek pengembangan Bukit Asam ini berjalan bersinergitas dengan pengembangan perkeretaapian di wilayah Sumatera Bagian Selatan.

Bahkan perkembangannya saling terikat dimana tidak ada pertambangan minerba di Sumbagsel yang bisa menjadi besar tanpa diangkut menggunakan kereta api mengingat kapasitas jalan raya yang tidak mendukung adanya pengangkutan batubara.

Menteri Perhubungan juga mengapresiasi PT Bukit Asam karena memiliki satu-satunya pelabuhan komersial di Indonesia untuk kapal yang dapat bersandar dengan bobot 210.000 dwt.

Ignasius Jonan menambahkan ke depan pengembangan ini bisa juga untuk pengembangan pembangkit listrik, untuk kepentingan nasional dan juga sebuah bangsa.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Joko Pramono mengatakan pelabuhan juga memiliki fasilitas pembongkaran batubara dari gerbong kereta api (RCD) sebanyak dua unit dengan kapasitas bongkar dua gerbong sehingga mempercepat proses pembongkaran.

Dengan beroperasinya dua RCD itu maka pelabuhan itu dapat melayani pembongkaran batu bara untuk empat rangkaian kereta api pengangkut sekaligus.

Batubara dari lokasi tambang Tanjung Enin, Sumatera Selatan, diangkut ke Pelabuhan Tarahan dengan kereta api sepanjang 60 gerbang untuk setiap rangkaian dan masing-masing gerbong memuat 50 ton batubara.