Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Nilai total ekspor Provinsi Lampung pada Oktober 2014 mencapai 396,4 juta dolar Amerika Serikat, atau mengalami kenaikan 17,35 persen dibandingkan data ekspor pada September.
Kepala Badan Pusat Statistik Lampung Adhi Wiriana di Bandarlampung, Sabtu, mengatakan bahwa ekspor sejak Januari hingga Oktober 2014 berhasil membukukan 3,27 miliar dolar, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang tercatat 3,17 miliar dolar AS mengalami kenaikan 3,12 persen.
Ia menyebutkan lima golongan barang utama ekspor pada Oktober, yakni golongan lemak dan minyak hewani/nabati kopi, teh, rempah-rempah; batu bara; ikan dan udang dan olahan dari buah-buahan/sayuran.
"Golongan barang utama yang mengalami kenaikan hanya lemak dan minyak hewan nabati yang naik 66,27 persen atau 79,3 juta dolar," ujarnya.
Menurutnya, penurunan ekspor di Oktober terhadap September terjadi di empat golongan barang, yakni kopi, teh, rempah-rempah turun 22,78 persen atau 17,8 juta dolar, batu bara 40,69 persen (8,5 juta dolar), ekspor ikan dan udang juga turun 5,03 persen, dan olahan dari buah-buahan/sayuran 5,71 persen (1,1 juta dolar).
Adhi menjelaskan bahwa kontribusi terbesar terhadap nilai ekspor Oktober 2014 terjadi pada lemak dan minyak hewan dan nabati; kopi, teh, dan rempah-rempah; batu bara; ikan dan udang; dan olahan dari buah-buahan/sayuran yang memiliki kontribusi masing-masing 50,21 persen, 15,22 persen, 7,30 persen, 5,02 persen, dan 4,57 persen dari total ekspor Provinsi Lampung.
"Peranan kelima golongan tersebut mencapai 82,32 persen dari total ekspor periode yang sama," katanya.
Negara tujuan utama ekspor pada Oktober 2014, yakni ke Belanda yang mencapai 67,3 juta dolar, diikuti Amerika Serikat, Italia, Taiwan, dan India masing-masing 38,5 juta dolar, 37,6 juta, 22,3 juta dan 22,2 juta dolar.
Peranan kelima negara itu mencapai 187,9 juta dolar atau 47,40 persen terhadap total ekspor pada periode tersebut, katanya menambahkan.
Ekspor Lampung Oktober Naik
Golongan barang utama yang mengalami kenaikan hanya lemak dan minyak hewan nabati yang naik 66,27 persen atau 79,3 juta dolar."