PBB: Anak-Anak Ditinggalkan Dalam "Booming" Kota Di Dunia

id PBB: Anak-Anak Ditinggalkan Dalam Booming Kota Di Dunia

Urbanisasi meninggalkan ratusan juta anak di berbagai kota besar dan kecil tanpa memperoleh layanan penting."
PBB, New York (ANTARA/AFP) - Lebih dari satu miliar anak sekarang hidup di berbagai kota besar yang padat di seluruh dunia tapi sangat banyak anak terjebak di antara warga paling miskin tanpa listrik, air atau pendidikan, demikian laporan PBB, Selasa.

"Urbanisasi meninggalkan ratusan juta anak di berbagai kota besar dan kecil tanpa memperoleh layanan penting," kata Dana Anak PBB (UNICEF).

Dalam beberapa tahun, kata laporan tersebut, mayoritas anak akan tumbuh besar di berbagai kota besar dan kecil dan bukan di daerah pedesaan. Anak-anak yang dilahirkan di kota besar sudah berjumlah 60 persen dari penambahan warga kota.

Kota besar tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan yang bisa dipertahankan pemerintah dan satu dari tiga warga kota sudah tinggal di daerah kumuh, kata laporan State of the World's Children 2012.

Menurut laporan itu, prasarana dan layanan tak sejalan dengan pertumbuhan kota, dan keluarga miskin seringkali mengeluarkan lebih banyak uang untuk layanan dasar, demikian laporan AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa.

Air dapat berharga 50 kali lebih mahal di permukiman miskin, tempat air harus dibawa dari pedagang jalanan dibandingkan dengan yang terjadi di kabupaten yang lebih kaya dan dihubungi oleh pipa saluran utama.

Sementara anak kota kian menjadi norma, UNICEF menyatakan perhatian lebih banyak harus diberikan kepada anak-anak dalam perencanaan, agar memungkinkan anak-anak bersekolah dan melindungi puluhan juta anak yang dipaksa jadi pekerja di bawah umur serta perdagangan seks.

"Ratusan juta anak hari ini tinggal di daerah kumuh di kota, banyak tak memperoleh akses ke layanan dasar," kata Direktur Pelaksana UNICEF Anthony Lake di dalam laporan tersebut.

"Mereka rentan terhadap bahaya mulai dari kekerasan dan eksploitasi sampai pada cedera, penyakit dan kematian yang berpangkal dari hidup di permukiman padat di atas tumpukan sampah, yang berbahaya, atau di sepanjang rel kereta," ia menambahkan. (ANTARA).