Bandarlampung (ANTARA) - Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika mengatakan bahwa kehadiran anggota TNI dan juga Polri menjadi salah satu instrumen perekat utama demokrasi di daerahnya.
"Apel gelar pasukan ini menjadi wujud kesiapan kita dalam menghadapi berbagai ancaman dan persoalan di Provinsi Lampung," kata Irjen Pol. Helmy Santika di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan ada sejumlah ancaman dan persoalan yang dapat terjadi di Lampung, seperti adanya ancaman terhadap bencana alam akibat letak geografis Provinsi Lampung yang rentan dengan bencana.
"Selanjutnya ada pula permasalahan yang mungkin timbul akibat dinamika demokrasi yang mulai bergeliat menjelang tahap awal pemilihan kepala daerah (pilkada). Kita harus siap siaga menanggulangi bencana dan juga menjelang pesta demokrasi, semua harus siap dalam menunjukkan profesionalisme kerja sebab NKRI adalah harga mati," ucap dia.
Dia melanjutkan, sebagai perekat utama demokrasi, TNI dan Polri diharapkan dapat melakukan pengawalan proses Pilkada agar dapat dilaksanakan dengan baik, khususnya di Provinsi Lampung.
"Dan jangan lupa dalam mengawal ini sudah diperintahkan agar kita harus tetap netral. Jangan sampai ada pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan, ketertiban bahkan memecah belah persatuan kesatuan di Provinsi Lampung, semua harus tetap dijaga," tambahnya.
Menurut dia, selain sebagai perekat utama demokrasi, anggota TNI dan Polri di Provinsi Lampung pun harus bisa mengayomi masyarakat.