Bandarlampung (ANTARA) - Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Gentiaras Pringsewu sukses menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Paripurna Tahun Buku 2024 ke-36 sekaligus melakukan pemilihan pengurus dan pengawas baru periode 2025-2029, Minggu (9/2), di GSG RR Laverna, Padang Bulan.
Rapat yang dihadiri 293 undangan terdiri dari 41 perwakilan pendiri, 206 anggota, dan 45 perwakilan PPK menjadi momentum penting dalam menetapkan arah kebijakan dan evaluasi kinerja pengurus dan pengawas selama tahun buku 2024.
Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Pringsewu, Pengurus Puskopdit Caraka Utama Lampung, Pengacara GKKI Lampung, konsultan pajak, notaris, serta para pendiri Kopdit Gentiaras Pringsewu.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung Samsurijal yang diwakili oleh Linda Gusnila, mengapresiasi Kopdit Gentiaras Pringsewu yang sukses melaksanakan RAT tepat waktu sesuai amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Ia menegaskan rapat anggota merupakan pilar demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas di koperasi.
Menurutnya semuanya bisa berjalan semestinya berkat kinerja para pengurus, badan pengawas, manajemen, serta anggota Kopdit Gentiaras Pringsewu yang telah berpartisipasi aktif.
“Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan di koperasi. Saya mengapresiasi seluruh jajaran, pengurus, badan pengawas, serta anggota Kopdit Gentiaras Pringsewu yang telah melaksanakan RAT tepat waktu. Jika koperasi gagal menggelar RAT, maka seluruh kegiatan operasional yang telah dijalankan selama satu tahun menjadi tanggung jawab pribadi pengurus,” ujar Linda Gusnila.
Ia menambahkan, berdasarkan laporan EKT yang diterima, aset koperasi mengalami kenaikan sebesar 7,59 persen dan Sisa Hasil Usaha (SHU) meningkat 3,85 persen dari tahun sebelumnya.
“Momentum ini harus dijadikan evaluasi untuk pengelolaan usaha di tahun 2024 sekaligus memantapkan rencana program kerja untuk tahun 2025. Ingatlah bahwa tujuan utama koperasi adalah menyejahterahkan anggotanya, bukan semata-mata meraup keuntungan," kata Linda.
Linda juga meminta pengurus, pengawas, dan seluruh anggota koperasi memperhatikan beberapa hal, diantaranya untuk meningkatkan daya saing, pengurus dan pengawas harus senantiasa meningkatkan kompetensi diri sebagai modal dasar dalam mengelola koperasi dan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada anggota.
"Pengurus dan pengawas harus mempunyai koordinat untuk maju dan mengelola usaha secara efektif dan efisien, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha lainnya. Di era digital ini, kami berharap koperasi dapat menyesuaikan diri. Untuk mewujudkan koperasi yang sehat dibutuhkan tata kelola yang benar,” ujarnya pula.
Ketua Pengurus Kopdit Gentiaras Budi Sulistiyono, menyampaikan rasa syukur sepanjang tahun buku 2024 koperasi telah menjalankan fungsinya dengan baik.
“Puji dan syukur kita panjatkan karena selama tahun 2024, Kopdit Gentiaras berhasil menjalankan tugas dan fungsinya dengan optimal. Kami memiliki pondasi struktur keuangan yang kuat dan seluruh anggota, yang bukan sekadar nasabah tetapi adalah pemilik koperasi, turut berperan aktif melalui penggunaan produk simpanan dan pinjaman,” ujar Budi.
Ia menjelaskan sebelum pelaksanaan RAT Paripurna, RAT kelompok di enam titik telah diadakan, sehingga menghasilkan delegasi dari masing-masing daerah untuk dihadirkan bersama dalam RAT Paripurna ini.
Menurutnya kegiatan ini menjadi bukti setiap lapisan koperasi telah ikut ambil bagian dalam evaluasi dan perencanaan.
"Perizinan seluruh kantor cabang, termasuk kantor di Pagelaran yang sudah ditempati sejak Januari 2025, telah selesai, dan audit eksternal menunjukkan hasil lancar dan terkecuali, meskipun terdapat beberapa catatan yang telah kami tindaklanjuti,” katanya.
Meski kinerja keuangan menunjukkan hasil positif serta mengikuti aturan perundangan yang berlaku, Budi Sulistiyono mengungkapkan tantangan serius.
“Kami menghadapi situasi ‘Open-loop’ di mana Kopdit Gentiaras dinyatakan melayani non-anggota. Padahal, koperasi ini beroperasi secara closed-loop, di mana anggota merupakan satu-satunya penerima layanan. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran bahwa regulasi yang ada justru menghambat keberlanjutan usaha,” ujar Budi.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan legislatif. Melalui Dinas dan Gerakan Forum Koperasi, Budi berharap badan legislatif segera meninjau ulang aturan-aturan yang menyulitkan koperasi.
"Jika tidak, kami harus mengambil keputusan penting untuk mempertahankan keberlangsungan koperasi,” ujarnya lagi.
RAT Paripurna ini sekaligus menjadi periode terakhir masa kepengurusan lama dan ajang pemilihan calon pengurus serta pengawas baru untuk periode 2025–2029.
Budi Sulistiyono mengajak seluruh anggota memilih pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki integritas tinggi.
“Merawat koperasi bukan hal yang mudah. Diperlukan orang-orang yang jujur, berdedikasi, dan mampu bekerja tanpa kepentingan pribadi. Pilihlah dengan hati nurani karena masa depan koperasi ada di tangan kita semua,” ujar Budi.
Ketua Puskopdit Caraka Utama Lampung Yohanes De Deo Widtastoko juga menekankan kehadiran peserta merupakan bukti kepedulian terhadap masa depan koperasi.
“Ini adalah wujud komitmen dan kepedulian. Saya sering melihat RAT dijadikan formalitas, namun kali ini marilah kita manfaatkan kesempatan ini untuk menyuarakan aspirasi dan masukan demi perbaikan yang nyata. Setiap keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan ketika tahun buku berikutnya berjalan,” ujar Yohanes.
Yohanes juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kemungkinan adanya regulasi baru dari pemerintah pusat yang menurutnya malah mengerdilkan peran koperasi.
“Kami dari Gerakan Forum Koperasi Indonesia siap bersama-sama mendorong perubahan agar koperasi tidak dibatasi dalam memberikan layanan, termasuk dana sosial. Dukungan dari seluruh elemen sangat kami harapkan agar keberlanjutan koperasi terjaga hingga generasi mendatang,” katanya.
RAT Paripurna dan pelaksanaan pemilihan pengurus baru ini menjadi titik balik penting bagi Kopdit Gentiaras Pringsewu.