Ia menyebutkan pula untuk komoditas lain penyumbang inflasi meliputi telur ayam ras sebesar 0,11 persen, bawang putih sebesar 0,09 persen, ayam hidup 0,07 persen, dan kopi bubuk sebesar 0,05 persen.
"Inflasi bulan ke bulan di Lampung untuk Maret sebesar 0,36 persen," katanya lagi.
Dia mengatakan bahwa bila dilihat dari inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran dari bulan ke bulan untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang tertinggi dengan andil inflasi sebesar 0,28 persen. Kemudian untuk kelompok pakaian dan alas kaki menyumbang inflasi dengan andil inflasi 0,05 persen.
"Sedangkan tingkat inflasi dari tahun ke tahun di Maret ini sebesar 3,45 persen, dengan kelompok penyumbang inflasi tertinggi dari kelompok makanan, minuman, tembakau dengan andil 2,64 persen, pakaian dan alas kaki 0,24 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen," ujar dia lagi.
Kemudian untuk komoditas dengan andil inflasi terbesar dari tahun ke tahun adalah beras dengan andil inflasi 1,01 persen, bawang putih 0,22 persen, daging ayam ras 0,17 persen, cabai merah 0,15 persen, dan kopi bubuk 0,13 persen.
"Lalu tingkat inflasi antarwilayah cakupan indeks harga konsumen di empat daerah, untuk daerah dengan inflasi tertinggi berdasarkan tahun ke tahun ada di Kabupaten Lampung Timur sebesar 4,83 persen, dan terendah ada di Kota Bandarlampung dengan persentase 2,27 persen," katanya pula.
Menurut dia, untuk tingkat inflasi bulan ke bulan tertinggi terjadi di Kabupaten Mesuji sebesar 0,75 persen, dan terendah di Kota Bandarlampung sebesar 0,17 persen.