Ia mengatakan tiga titik terdampak banjir tersebut ada di daerah Pasir Gintung Kota Bandarlampung, dimana ada dua rumah roboh, lalu di daerah Rajabasa Kota Bandarlampung di mana ada empat rumah yang masih terendam banjir dengan kondisi rusak cukup berat, serta di daerah Hajimena Kabupaten Lampung Selatan.
"Jumlah bantuan yang diberikan tadi satu titik itu saja ada 25 buah paket sembako dari pemerintah provinsi, 160 pakaian layak pakai. Kemudian buffer stock meliputi kasur, selimut, makanan siap saji, makanan anak dan alat masak. Jadi dengan adanya bantuan ini setidaknya warga yang kasurnya basah bisa pakai kasur ini sementara," kata dia.
Ia mengatakan penyaluran bantuan itu menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, yakni dengan menjamin adanya sandang, pangan bagi warga terdampak banjir.
"Barang yang diberikan saat ini memang belum mampu memenuhi kebutuhan semua warga terdampak, sehingga kami bekerja sama dengan pemerintah kabupaten melalui pemerintah desa untuk menyalurkannya ke warga terdampak sembari pemerintah kabupaten dan kota menyalurkan bantuannya," ucapnya.
Menurut dia, setidaknya bantuan yang diberikan hari ini dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak selama satu pekan ini.
"Selain tiga titik ini akan diberikan di lokasi lain, tetapi dalam hal ini pemerintah kabupaten dan kota pun harus segera membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak. Paling tidak bantuan ini bisa memenuhi kebutuhan dalam satu minggu ini," katanya.
Kepala Desa Hajimena Kabupaten Lampung Selatan Suhaimi Abu Bakar menyebut tentang warga setempat yang terdampak bencana.
"Sampai saat ini jumlah warga terdampak ada 500 kepala keluarga, di mana 400 kepala keluarga ber-KTP Lampung Selatan dan sisanya KTP Bandarlampung. Dan untuk daerah yang parah ada di Dusun 3 RT 05 Tri Darma," ujarnya.
Ia menjelaskan saat ini pemerintah kabupaten melalui pemerintah desa telah melakukan pendataan kepada warga terdampak untuk kemudian diberikan bantuan.
Dalam kejadian bencana tersebut, tidak ada warganya yang menjadi korban jiwa.
"Kemarin memang sempat ada warga yang dievakuasi tetapi sekarang sudah pulang, dan tidak ada korban jiwa. Kalau untuk antisipasi banjir terulang sudah ada sekolah dan masjid yang bisa digunakan sebagai tempat evakuasi warga sementara," ujar dia.