Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor basis dalam struktur perekonomian daerah ini dan masih terus tumbuh.
"Hal ini dibuktikan dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada setiap Triwulan Kedua yaitu pada saat terjadi panen raya padi," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan, tercatat pada Triwulan II Tahun 2022 perekonomian Lampung tumbuh sebesar 9,12 persen yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.
"Pembangunan sektor pertanian secara terpadu dari hulu ke hilir menjadi program utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata dia.
Menurutnya, hal tersebut berdampak pada naiknya nilai tukar petani (NTP) November 2023 sebesar 115,4 atau 11,1 poin dari Tahun 2022.
"Ini membuktikan membaiknya pendapatan petani dari sektor pertanian," kata dia.
Selain itu, lanjut Arinal, pemprov juga melakukan peningkatan akses pasar dan hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang dilakukan oleh petani maupun pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Ini juga akan menjadi program lanjutan dalam pengembangan Program Kartu Petani Berjaya, pengembangan akses pasar tidak hanya untuk pasar dalam negeri tetapi juga pasar ekspor. Dimana Ekspor Provinsi Lampung Tahun 2022 tercatat mencapai nilai tertinggi sebesar 5,6 miliar dolar," kata dia.