Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor, Jabar untuk mengawal kasus penyiraman air panas yang dilakukan ibu kandung kepada bayinya di daerah setempat.
"Asdep PAMPK (Asisten Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus) masih terus berkoordinasi dengan P2TP2A Kabupaten Bogor untuk mengawal kasus dan memastikan anak mendapatkan pendampingan lanjutan dan lainnya sesuai kebutuhan," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Peristiwa ini bermula dari pertengkaran antara kedua orang tua anak terkait permasalahan ekonomi. Pelaku kemudian menyiram anaknya dengan air panas diduga sebagai luapan amarah kepada suaminya.
Namun demikian, NN (23), pelaku yang merupakan ibu kandung korban mengaku jika pihaknya tidak sengaja melakukan hal itu saat sedang merebus mie.
Akibat peristiwa tersebut, sang anak yang masih berusia empat bulan mengalami luka bakar melepuh pada bagian perut dan pusar.
Rencananya dilakukan operasi untuk memulihkan luka yang diderita bayi malang tersebut.
"Dalam kasus ini, ayah anak dan keluarga ingin menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan," kata Nahar.
Namun demikian, pihak kepolisian masih mendalami kasus ini.
Sementara itu, P2TP2A Kabupaten Bogor terus mengawal kondisi anak dan lingkungan keluarga demi anak tersebut berada di lingkungan keluarga baik dan ramah untuk anak seusia-nya.
Berita Terkait
Ibu kandung ini tega membuang bayinya
Selasa, 5 Maret 2024 11:37 Wib
Panglima: 2.820 prajurit TNI ditempatkan di IKN pada 2024
Rabu, 28 Februari 2024 16:30 Wib
Ibu bunuh anak kandung dengan racun di Tulungagung ditahan polisi
Jumat, 23 Februari 2024 23:42 Wib
Polisi evakuasi ibu hamil terjebak macet akibat longsor di Lampung Barat
Senin, 19 Februari 2024 22:32 Wib
Presiden dan Ibu Negara gunakan hak pilih di TPS 10 Gambir Jakarta Pusat
Rabu, 14 Februari 2024 8:08 Wib
Pemerintah Kota Seoul beri Rp11,7 juta bagi ibu yang melahirkan genjot angka kelahiran
Selasa, 13 Februari 2024 22:33 Wib
Kejati: Berkas kasus pembunuhan ibu-anak di Subang telah lengkap
Rabu, 7 Februari 2024 5:44 Wib
Menteri PUPR siap pindah ke Ibu Kota Nusantara pada Juli 2024
Jumat, 2 Februari 2024 22:07 Wib