Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung Elvira Umihanni mengatakan pihaknya telah melaksanakan pelatihan pengelolaan limbah kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM) guna mewujudkan industri hijau di daerahnya.
"Sudah ada beberapa perusahaan swasta di Lampung yang telah melaksanakan tata kelola ekonomi sirkular," ujarnya di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa pengelolaan ekonomi sirkular dalam upaya mewujudkan industri hijau tersebut akan diperluas pula kepada IKM.
"Kemarin sudah dilakukan pelatihan dan bimbingan teknis kepada IKM tentang pengelolaan limbah terutama bagi IKM batik yang berisiko limbah pewarna kainnya mencemari lingkungan," katanya.
Dia menjelaskan melalui pelatihan tersebut maka penerapan industri hijau juga akan diterapkan oleh IKM yang ada di daerahnya.
"Kami ingin sebar luaskan adalah bagaimana cara IKM meskipun berskala mikro bisa berpartisipasi menjaga lingkungan. Jadi, limbah hasil produksi harus bisa didaur ulang kalau bisa menghasilkan produk turunan tentu akan meningkatkan ekonomi pula," ucapnya.
Ia melanjutkan nantinya akan adapula penilaian IKM yang ramah terhadap lingkungan sama halnya penilaian industri ramah lingkungan.
"Tujuan utamanya dengan melakukan pelatihan pengelolaan limbah kepada IKM, maka akan ada perluasan industri sirkular di Lampung, sehingga perusahaan dan IKM dapat berperan dan komitmen untuk menjaga lingkungan di tengah proses produksinya," tambahnya.
Menurut dia, dalam penerapan industri hijau tidak hanya berfokus kepada pengelolaan limbah industri saja melainkan perlu pula melengkapi beberapa syarat seperti gedung atau lokasi produksi dan proses produksi yang menerapkan konsep ramah lingkungan pula.
"Komponen seperti hemat listrik, hemat air, penghijauan lingkungan dan pengelolaan sampah plastik juga jadi salah satu bagian dari penerapan industri hijau. Harapannya di Lampung makin banyak IKM dan perusahaan yang menerapkan ini," ucap dia.