Bandarlampung (ANTARA) - Sebelum musim kemarau tiba, Pemerintah Provinsi Lampung mendorong petani setempat untuk melakukan percepatan penanaman, terutama padi.
"Sejak BMKG memberikan peringatan bahwa kita akan menghadapi cuaca ekstrem, ada beberapa hal yang telah dipersiapkan untuk mengatasi dampak dari cuaca ekstrem dan kemarau," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menghadapi kasus tersebut yaitu, dengan mendorong petani yang ada di daerahnya untuk melakukan percepatan tanam.
"Yang utama dilakukan adalah melakukan percepatan tanam, jadi panen bisa dipercepat, dan pengolahan lahan juga jadi lebih cepat," katanya.
Dia menjelaskan dalam melakukan percepatan pengolahan lahan, percepatan tanam hingga panen lebih awal, petani diarahkan untuk memanfaatkan mekanisasi alat pertanian.
"Kami anjurkan semua petani memanfaatkan semua sumber daya dan alat mesin pertanian. Sehingga pengerjaan lahan bisa lebih cepat serta efisien," tambahnya.
Ia melanjutkan untuk mengurangi dampak dari hadirnya musim kemarau, pihaknya juga terus mengedukasi petani untuk melakukan gerakan hemat air.
"Gerakan hemat air ini terus kita komunikasikan dengan kawan-kawan petani. Agar mereka tidak putus asa, sebab budaya kita karena air berlimpah lahan sawah itu penuh air, tapi disini kita ajarkan bahwa air digunakan dengan hemat tidak perlu banyak cukup 5 centimeter cukup untuk mengairi sawah," ujar dia.
Menurut dia, langkah lain yang dilakukan yaitu dengan menaikkan indeks pertanaman (IP) 400, lalu melakukan perbaikan mutu benih.
"Saat ini sedang diperbanyak penggunaan benih genjah yang umurnya lebih pendek sekitar 90 hari, lalu potensi panen cukup tinggi bisa mencapai 10 ton gabah kering panen per hektar. Penggunaan benih genjah ini juga bisa mendukung peningkatan IP 400 untuk pertanian Lampung," ucapnya lagi.