Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengajukan tambahan kuota jaringan gas perkotaan (City Gas) sebanyak 15.000 sambungan pada 2023.
Kabag Perekonomian Setda Kota Jambi Boy Evridal Asri di Jambi, Kamis, mengatakan selanjutnya masyarakat di Kecamatan Alam Barajo dan Kota Baru yang akan diusulkan sebagai penerima jaringan city gas tersebut.
"Saat ini sedang berlangsung proses pendataan, sampai saat ini sudah terdata 10.000. Pembangunan akan dilaksanakan pada 2023," katanya.
Evridal mengatakan, dalam proses pendataan, tidak dibedakan antara penduduk mampu dan tidak mampu. Hanya saja, lebih diutamakan bagi warga yang kurang mampu dan berada pada pemukiman padat penduduk. Tapi biasanya warga yang dilewati jaringan utama, bisa terkoneksi ke jaringan city gas.
Dia mengatakan, saat ini jumlah jaringan city gas yang sudah terpasang di Kota Jambi mencapai 13.000 sambungan. Tapi sebanyak 3.000 sambungan tidak aktif.Faktor penyebab 3.000 sambungan tidak aktif tersebut di antaranya pada saat awal-awal dulu ada warga yang tidak setuju, sehingga tidak melakukan pembayaran, lalu dicabut.
Kemudian ada pipa jaringan yang tersumbat, dan tengah menunggu perbaikan serta terakhir adanya pergantian meteran.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan PT Pertagas dan PT JII selaku pengelola. Sementara terkait pengambil alihan pengelolaan jaringan city gas dari PT JII ke PT Siginjai Sakti, Evridal mengatakan hal itu akan dibahas lebih lanjut.
Pemkot Jambi menginginkan jaringan city gas tersebut bisa dikelola oleh BUMD sehingga Pemkot Jambi upayakan untuk penambahan baru itu bisa dikelola Siginjai Sakti.
Ke depan, penggunaan tabung elpiji 3 kg akan berkurang, sebab tujuan penggunaan city gas untuk mengurangi subsidi gas 3 kg. Nantinya elpiji 3 kg bisa saja hanya diperuntukkan bagi pelaku UMKM, dengan catatan jaringan city gas sudah aktif dan bisa digunakan.