Harimau sumatera Kyai Batua dan Dadih akan dikawinkan

id harimau sumatera, breeding, pengembangbiakan, lembah hijau, lembaga konservasi

Harimau sumatera Kyai Batua dan Dadih akan dikawinkan

Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) jantan bernama Kyai Batua (berendam) dan Vidi yang kini berada di Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau, Bandarlampung, Lampung. ANTARA/Agus Wira Sukarta

Kondisi harimau Batua sangat baik, sehingga dapat dikawinkan dengan Dadih dari Sawah Lunto.
Bandarlampung (ANTARA) - Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) jantan bernama Kyai Batua yang kini berada di Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau Lampung akan dikawinkan dengan harimau sumatera betina bernama Dadih asal Taman Satwa Sawah Lunto, Sumatera Barat.

Rencana breeding atau pengembangbiakan harimau sumatera Kyai Batua dan Dadih ini, juga merupakan salah satu rekomendasi ke-3 Global Species Management Plan (GSMP) yang disampaikan Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) ke Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Ketua Bidang Edukasi dan Pelatihan Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) Dr Ligaya Ita Tumbelaka di Lembaga Konservasi Lembah Hijau, Bandarlampung, Jumat, mengatakan upaya percepatan program GSMP yang dimaksud ini adalah bagaimana lembaga konservasi (LK) di Tanah Air bisa meningkatkan kelahiran anakan harimau sumatera.

"Kami upayakan percepatannya, bagaimana menjodohkan harimau-harimau yang ada di beberapa LK untuk bisa nantinya disepakati tukar-menukar tempat supaya percepatan perkawinan secara terkontrol,” kata Ligaya.

Berdasarkan rekomendasi program GSMP, Ligaya mengatakan harimau sumatera  Batua yang kini berusia sekitar 9 tahun akan dikawinkan dengan harimau sumatera betina bernama Dadih berusia 4 tahun dari Taman Satwa Sawah Lunto.

Kondisi harimau Batua, katanya lagi, sangat baik, sehingga dapat dikawinkan dengan Dadih dari Sawah Lunto.

"Istilahnya masih darah muda karena Dadih baru umur 4 tahun. Untuk betina, usia 4-5 tahun itu sudah bisa kawin. Kami tak bilang harus berapa ekor (hasil breeding), tapi yang harus kita pikirkan adalah bakalan-bakalan yang bisa terus bereproduksi di kemudian hari. Ini akan membantu populasinya harimau sumatera," katanya lagi.

Ia mengharapkan bakalan-bakalan harimau sumatera itu bisa bertambah 4 hingga 8 ekor per tahun.

Karena itu, menurutnya lagi, perlu perhatian serius dari semua pihak terutama lembaga konservasi, kebun binatang sebagai upaya percepatan populasi harimau sumatera. Hingga populasi harimau sumatera di LK akan terus bertambah.

Saat ini populasi harimau sumatera di LK atau kebun binatang mencapai 83 ekor atau menurun bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 100-an ekor.

Penurunan populasi itu di antaranya mati karena usia tua. Di dalam LK atau kebun binatang usia harimau sumatera bisa mencapai 23 tahun.

Chair of International Union for Conservation of Nature (IUCN) SSC Asian Wild Cattle Specialist Group James Burton mengatakan GSMP dalam dalam beberapa tahun ke depan ada program untuk menambah breeding harimau sumatera.

“Saya berharap dalam 3 tahun ke depan tambah breeding untuk harimau sumatera. Dan ada banyak LK di Sumatera seperti Lembah Hijau, ada harimau dari alam yang lebih penting untuk breeding cepat,” kata James.

Namun pihaknya belum bisa menentukan target populasi harimau sumatera dalam program pengembangbiakan tersebut.
Baca juga: Harimau Sumatera jantan dilepasliarkan ke TNKS
Baca juga: BKSDA: Populasi harimau sumatera di Jambi diperkirakan lebih 183 ekor