Charta Politika menganalisis pidato Jokowi dan dukungan ke Ganjar Pranowo

id Jokowi, projo, ganjar pranowo, pilpres 2024

Charta Politika menganalisis pidato Jokowi dan dukungan ke Ganjar Pranowo

Presiden Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya (tengah) bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad (kiri) dan Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait (kanan) dalam satu acara jumpa pers di Jakarta. (ANTARA FOTO/Dok/Widodo S. Jusuf)

Ganjar sudah ratingnya tertinggi dan ketika ditanya brand association dari Ganjar memang dia dianggap paling kuat menjadi penerus Jokowi dibandingkan dengan nama-nama lain, kata dia
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyampaikan analisisnya terkait pidato Presiden Joko Widodo pada Rakernas V Projo dan dukungan yang mengarah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya lebih melihat ini awal mula bahwa bahasa simbol yang kuat, katakanlah ini arah dukungan ke Pak Ganjar," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurutnya, pidato Jokowi soal "mungkin yang kita dukung hadir di sini" mengarah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebab, hanya Ganjar yang masuk dalam radar survei teratas Calon Presiden (Capres) 2024 yang hadir dalam rakernas tersebut.

"Saya tidak tau apakah dipilihnya Magelang adalah simbol, masih belum bisa menjelaskan," ujar Yunarto Wijaya.

Ia menjelaskan Ganjar memiliki rating atau peringkat popularitas dan elektabilitas paling tinggi di antara figur-figur yang disebut dalam lembaga survei kredibel. Ganjar juga sering disebut sebagai penerus Jokowi sebagai Presiden periode 2024-2029.

"Ganjar sudah ratingnya tertinggi dan ketika ditanya brand association dari Ganjar memang dia dianggap paling kuat menjadi penerus Jokowi dibandingkan dengan nama-nama lain," kata dia.

Baca juga: Jokowi berpesan jangan tergesa-gesa bicara calon presiden

Menurutnya, figur yang didukung Jokowi akan memiliki keuntungan secara pemilih dan kekuatan partai. Terlebih lagi, bila hingga akhir masa jabatan mantan Wali Kota Solo tersebut mempunyai lapor bagus di mata masyarakat.

Di satu sisi, masih menurutnya, Jokowi harus tepat dan cepat mengumumkan figur yang didukungnya. Jokowi juga harus menggaet dukungan partai koalisinya agar calon yang diusung mendapatkan dukungan.

"Kemungkinan besar kalau seperti itu, siapa pun yang didukung oleh Jokowi punya kemungkinan besar untuk menang," ujarnya.

Selain itu, ia juga menganalisis isi pidato Jokowi yang menyampaikan kepada relawan untuk tidak tergesa-gesa menentukan pilihan. Hal itu bisa bermakna Jokowi ingin stabilitas politiknya tidak terganggu.

"Diartikan dua hal ya, Presiden tidak ingin stabilitas politiknya terganggu dan kedua kalau jagoan kita (Projo) akan maju, ikuti cara saya dan jangan tergesa-gesa," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo berpesan kepada para sukarelawan Pro Jokowi (Projo) agar jangan tergesa-gesa berbicara politik tentang calon presiden pada Pemilu 2024.

"Fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dahulu, ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang dukung ada di sini," kata Presiden.