Itera: Pendirian Salmon Center selaras dengan program Kemendikbudristek

id Lmapung,Itera

Itera: Pendirian Salmon Center selaras dengan program Kemendikbudristek

Pusat Ikan Salmon Institut Teknologi Sumatra (Itera) yang baru diresmikan pada (24/3). Jumat, Bandarlampung, (25/3/2022). (ANTARA/Ho)

Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof Sukarso menyebutkan didirikannya Salmon Center selaras dengan program Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mendorong perguruan tinggi bersama mitra industri berkolaborasi guna menghasilkan riset dan teknologi terapan yang dibutuhkan masyarakat.

"Sustainable Salmon Center Itera merupakan  program yang memenangkan hibah Matching Fund Kedaireka Kemdikbudristek Tahun 2021. Program ini hasil kerja sama antara Itera, dan mitra industri PT Awina serta mitra internasional Kanazawa University, Jepang," kata Prof Sukarso, dalam keterangan yang diterima, di Bandarlampung, Jumat.

Menurutnya, selain dapat dijadikan pusat teknologi budidaya ikan salmon berbasis perairan darat, sustainable salmon center Itera juga dapat dimanfaatkan oleh dosen hingga mahasiswa  guna melakukan pendidikan serta penelitian sehingga akan lahir teknologi lain yang bermanfaat. 

“Semoga pusat ikan salmon berbasis ini
 tidak hanya dapat memberikan manfaat bagi mitra industri, tetapi juga dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen Itera dalam pengembangan riset dan teknologi ke depan,” kata dia.

Sementara itu, penggagas Sustainable Salmon Center Itera, Acep Purqon, mengatakan bahwa pendirian pusat ikan salmon ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Itera dalam menjawab permasalahan yang ada di Sumatera.

"Pusat ikan salmon berbasis perairan darat dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan diharapkan dapat mengatasi permasalahan di Pulau Sumatera, salah satunya stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi pada anak," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa salmon center menjadi simbol dan etalase pemanfaatan teknologi ramah lingkungan yang ada di Itera dan diharapkan dapat terus dikembangkan.  

“Budi daya ikan salmon selama ini dinilai yang paling sulit, sehingga jika kita sudah berhasil mengembangkan teknologi ini, maka akan mudah untuk mengembangkan teknologi lainnya,” ujarnya.