Jakarta (ANTARA) - Indonesia dipastikan menjadi juara umum ISSF Grand Prix Rifle/Pistol setelah mengantongi enam medali emas, delapan perak, dan dua perunggu selama bersaing di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, 8-18 Februari.
Berdasarkan jadwal, ajang yang masuk dalam kalender Federasi Olahraga Menembak Internasional (ISSF) ini sebenarnya masih menyisakan dua nomor perlombaan yakni 25m Rapid Fire Pistol Team Men dan 25m Rapid Fire Pistol Mixed Team yang bergulir Kamis ini.
Namun dua nomor tersebut batal dilombakan. "Karena event terakhir peserta kurang dari minimum," kata Sekretaris Jenderal PB Perbakin Henry Oka saat dikonfirmasi ANTARA, Kamis.
Indonesia menjadi juara umum setelah mengalahkan Singapura yang finis di urutan kedua dengan enam emas, dua perak, dan delapan perunggu. Thailand berada di posisi ketiga dengan empat emas, enam perak, dan lima perunggu.
Kemudian Malaysia menempati peringkat keempat dengan satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Rumania di urutan kelima dengan satu emas dan Bangladesh di posisi terakhir dengan satu perak dan empat perunggu.
Pencapaian ini pun sesuai target yang dicanangkan PB Perbakin. Selain itu, dari sisi penyelenggaraan Indonesia juga dapat dikatakan sukses. Meski begitu, Ketua Pelaksana ISSF Grand Prix Rifle/Pistol Siswanto mengaku belum puas.
"Melihat dari penyelenggaraan cukup baik, tetapi masih kurang puas. Sebab, beberapa kendala seperti adanya COVID-19 membatasi negara-negara peserta yang seharusnya hadir ke sini tapi akhirnya mundur. Ini menjadi catatan buat kami," ujar Siswanto dalam keterangan resmi video, Kamis.
"Sebenarnya penyelenggaraan kami semua baik dan berjalan baik, meskipun masih ada koreksi. Tapi seandainya tidak ada masalah seperti COVID-19, mungkin pesertanya akan lebih bagus dan bisa menilai seberapa jauh kami bisa melaksanakan kegiatan ini," kata Siswanto yang juga menjabat sebagai Ketua Harian PB Perbakin menambahkan.