Jakarta (ANTARA) - Certified Nutrition & Wellness Consultant dari American Fitness Professionals & Associates sekaligus lulusan Universitas Indonesia, Aldis Rusli, SKM, CNWC tak menyarankan Anda yang ingin memiliki berat badan normal hanya menjadikan angka pada timbangan sebagai patokan.
"Jangan mematok pada timbangan. Kalau sudah menjalankan program (diet sehat), konsisten dulu," ujar dia dalam webinar bertajuk "Menyeimbangkan Fisik dan Kesehatan Mental dalam Kehidupan untuk Meningkatkan Produktivitas", Kamis.
Aldis yang menjabat sebagai Co-founder Mufit itu merekomendasikan proses sebagai target, misalnya satu bulan atau tiga bulan. Setelahnya barulah Anda melakukan evaluasi.
Sebagai contoh, untuk asupan dan olahraga, Anda menargetkan hanya menyantap makanan digoreng maksimal dua buah per hari, sementara untuk olahraga, Anda melakukannya dua atau tiga kali setiap pekan yang dikombinasikan dengan latihan beban 1-2 kali untuk pembakaran kalori.
Lalu bila ternyata saat Anda menimbang berat, angkanya tidak turun, maka jangan bersedih karena bisa jadi yang berubah komposisi di dalam tubuh.
"Misalnya ototnya naik tetapi lemak tubuhnya turun. Ini kan indikasi yang bagus, tetapi dari timbangan akan sama saja. Otot naik indikasi positif, badannya makin singset, fit dan kuat. Jadi jangan berpatokan juga sama timbangan, yang penting konsisten ke target prosesnya dulu," kata Aldis.
Bila Anda memang tidak puas dengan angka pada timbangan, dia menyarankan Anda memeriksa komposisi tubuh dan lingkar perut sebagai prediktor kondisi tubuh terkait obesitas yang cukup kuat.
Lingkar perut pada perempuan sebaiknya tak lebih dari 80 cm, sementara pada pria yakni 95 cm untuk menjauhkan Anda dari risiko terkena penyakit diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
Dalam pengukuran lingkar perut, seperti seperti dikutip dari WebMD yakni dimulai dari bagian atas tulang pinggul. Taruh pita pengukur sejajar dengan pusar Anda. Pastikan pita tidak terlalu ketat saat pengukuran. Jangan menahan napas saat mengukur. Periksalah nomor pada pita pengukur tepat setelah Anda menghembuskan napas.
Selain olahraga dan diet, Anda juga disarankan beristirahat cukup yakni tidur 7-8 jam per hari, mengelola stres dan melakukan perawatan tubuh.
"Tidur waktunya recovery seluruh organ tubuh termasuk otot. Jadi biar tubuh recover jaringan, sel-sel otot yang baru, sehat dan lebih kuat," demikian saran Aldis.
Berita Terkait
Meski pecahkan rekor, lifter Viki Aryanto hanya raih perak pada PON
Selasa, 17 September 2024 20:36 Wib
Lifter Lampung Sri Hartati kemungkinan besar tak akan tampil lagi di PON berikutnya
Selasa, 17 September 2024 17:46 Wib
Lifter Sri Hartati gondol medali emas kelas 57 kg untuk Lampung
Selasa, 17 September 2024 13:49 Wib
Mitsubishi All New Triton pasar Indonesia dirancang untuk arungi medan berat
Jumat, 19 Juli 2024 6:35 Wib
Euro 2024: Misi berat Oranye hadapi tim tanpa beban
Selasa, 2 Juli 2024 6:59 Wib
Pengadilan Tinggi Tanjungkarang akan sidangkan terdakwa penganiayaan berat
Selasa, 4 Juni 2024 15:13 Wib
BPJN Lampung siapkan alat berat di 11 posko mudik untuk antisipasi bencana
Jumat, 5 April 2024 15:36 Wib
Bawaslu: Pj Wali Kota dapat sanksi disiplin berat dari KASN
Selasa, 5 Maret 2024 0:03 Wib