Bandarlampung (ANTARA) - Head Of Distrik Telkom Indonesia Distrik Lampung Timbul Manalu mengeluhkan kabel optik sebagai sarana jaringan internetnya kerap dirusak oleh orang tidak dikenal di Provinsi Lampung.
"Kami dapat sejumlah keluhan pelanggan karena jaringan internetnya terputus yang menyebabkan layanan internet jadi terganggu," kata Timbul Manalu, di Bandarlampung, Jumat.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya permasalahan jaringan terputus ini merupakan hal yang kerap terjadi di titik yang sama yakni di daerah Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kemudian Tegineneng perbatasan antara Pesawaran dan Lampung Tengah.
"Setidaknya sudah ada empat aduan ke kami dari pelanggan soal ini di awal tahun. Karena ada keluhan maka dari itu kami lakukan pemeriksaan jaringan di lingkungan pelanggan," kata dia.
Ia mengatakan dari pemeriksaan itu timnya menemukan kabel optik yang digunakan sebagai penghantar sinyal dirusak menggunakan benda tajam, bahkan di sejumlah titik juga ada yang terputus.
"Temuan kami kabel optik di tiang dirusak oleh OTK. Karena melihat kondisinya kami menyakini kabel optik tersebut dirusak OTK bukan karena faktor alam," kata dia.
Timbul pun menyampaikan bahwa perusahaan sebenarnya telah melakukan berbagai upaya dalam melakukan perbaikan jaringan internet di lokasi. Kemudian juga melakukan pendekatan secara persuasif dengan warga setempat terkait hal itu.
"Namun memang faktanya pendekatan itu tidak mendapati penyelesaian dan timnya terus mendapatkan gangguan atau intimidasi dari orang-orang tak dikenal saat melakukan perbaikan jaringan," kata dia.
Dia berharap pihak kepolisian bisa memberikan atensi terhadap kasus tersebut. Sebab perusakan terhadap perangkat jaringan akan mengganggu layanan internet publik.
"Kami harap ada atensi lebih dari pihak kepolisian dan masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas publik yang ada di Lampung ini. Kami juga sudah membuat laporan di 2024 ke Polsek Natar dan juga Polda Lampung terkait perusakan ini," kata dia.
Salah seorang pelanggan Internet Indhome Habib mengatakan bahwa jaringan terputus sejak Minggu, (16/3), yang menyebabkan lembaga pendidikannya agama yang dikelolanya kesulitan menjalankan kegiatan belajar mengajar.