Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan momen untuk meningkatkan kesadaran membangun lingkungan sehat guna mencegah penyakit infeksi melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
"Melalui peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia tanggal 15 Oktober, saya mengingatkan bahwa akses terhadap air sanitasi dan kebersihan adalah hak asasi manusia," kata Dante dalam webinar bertajuk "Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia dan Pemberian Penghargaan STBM Tahun 2021" yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan melalui pendekatan Lima Pilar STBM, diharapkan mampu mengubah perilaku higienis dan sanitasi masyarakat menjadi lebih baik.
STBM menekankan kepada lima pilar perubahan perilaku higienis, yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum di rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Indonesia berkomitmen untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's) poin ke-6 untuk memastikan akses air bersih untuk semua.
Hal ini mendukung pencapaian target SDG's lainnya yang mendukung penurunan stunting, penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Dante menuturkan saat ini Indonesia masih berada dalam masa pandemi COVID-19. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk memutus rantai penularan COVID-19, salah satu upaya yang dilakukan adalah 3M yang di antaranya terdapat cuci tangan pakai sabun (CTPS).
"Upaya ini perlu kita tingkatkan kembali," kata dia.