Pertamina tingkatkan keterampilan budi daya hidroponik penghuni Lapas Perempuan Palembang

id pertamina, budi daya hidroponik, lapas perempuan palembang

Pertamina tingkatkan keterampilan budi daya hidroponik penghuni Lapas Perempuan Palembang

Pertamina tingkatkan keterampilan budi daya hidroponik penghuni Lapas Perempuan Palembang  (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) -
Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Kota Palembang, Sumatera Selatan antusias mengikuti sosialisasi budi daya tanaman hidroponik.

Para peserta terlihat sangat fokus mendengarkan materi-materi yang diberikan oleh Rahmawati, selaku narasumber yang berasal dari anggota kelompok hidroponik Kelurahan Mariana binaan Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel Integrated Terminal Palembang. 

Pada tahun 2021, Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel Integrated Terminal Palembang melaksanakan sebuah program Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu GERTAS (Gerakan Wanita Tanam Sayuran) yang bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan untuk mengurangi angka stunting di Palembang dari pembagian makanan sehat untuk balita stunting. 

Program ini beranggotakan kelompok hidroponik yang  berasal dari Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Palembang dan kelompok hidroponik Kelurahan Mariana.  Perwakilan anggota kelompok hidroponik Mariana memberikan Sosialisasi dan sharing session mengenai budi daya hidroponik kepada para anggota kelompok hidroponik Lapas Perempuan Palembang, Rabu (15/9) guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok. 

“Sangat bersyukur dengan adanya program dari Pertamina yang telah memberikan kami pengetahuan dan keterampilan baru mengenai budidaya hidroponik dan pembuatan makanan sehat dari hasil panen hidroponiknya. Ilmu ini juga dapat kami manfaatkan nantinya untuk meningkatkan perekonomian kami selepas masa tahanan kami berakhir," ujar Raihan, salah satu peserta sosialisasi dan pelatihan budi daya tanaman hidroponik.

Apabila mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) program ini mendukung tujuan ke-2 pada indikator 2.4.1 yaitu Penetapan kawasan pertanian pangan berkelanjutan sebesar 0,315 HA dan pada indikator 2.2.1 yaitu prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah lima tahun/balita serta manula” sebesar 0,00903 persen.

Pjs. Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Agustina Mandayati berharap untuk ke depannya program ini dapat terus mendukung tujuan – tujuan SDGs tersebut terutama dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.