Bandarlampung (ANTARA) - Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) berhasil mengamati spektrum Nova RS Oph yang merupakan ledakan nuklir kataklismik yang disebabkan oleh akresi hidrogen ke permukaan sebuah katai putih pada tanggal 16-17 Agustus 2021.
Pengamatan ini langsung dilakukan oleh tim laboran OAIL. Salah satu laboran OAIL, Izatul Hafizah, menyampaikan pengamatan dilakukan dengan alat canggih yang bertujuan mendapatkan hasil data yang baik.
“Pengamatan dilakukan menggunakan teleskop Ritchey-Chretien GSO 10″ f/8 dilengkapi dengan LISA Pack Spectrograph dengan tujuan untuk memperoleh spektrum resolusi rendah dari Nova tersebut.” kata Izatul
Kepala Observatorium Astronomi ITERA Lampung, Hakim L Malasan menyatakan, saat ini OAIL bersama-sama dengan Observatorium Bosscha akan terus memonitor dan saling melengkapi data pengamatan Nova ini agar informasi fisis dari RS Oph diperoleh dengan lengkap.
Nova ini dilaporkan meledak pada tanggal 8 Agustus 2021 oleh astronom amatir dari Irlandia, Keith Geary. Nova RS Oph yang merupakan salah satu sistem recurring nova. Sistem ini tidak hanya meledak satu kali namun bisa meledak berkali-kali secara berkala. Ini bukan pertama kalinya RS Oph meledak, sebelumnya nova ini sudah pernah meledak pada tahun 1989, 1907, 1933, 1945, 1958, 1967, 1985, dan 2006.
Diketahui RS Oph yang sebelumnya bermagnitudo 12 mag, kemudian menjadi terang sejak ditemukan meledak hingga mencapai kecerlangan 5 mag, sehingga bintang ini cukup mudah dilihat dengan mata telanjang dan menarik untuk diteliti. Biasanya, kecerlangan nova baik secara signifikan saat meledak dan kemudian meredup secara bertahap.