Prajurit TNI gugur di Papua dimakamkan di Malaka

id TNI, prajurit TNI, NTT,Kota Kupang

Prajurit TNI gugur di Papua dimakamkan di Malaka

Kedatangan jenazah Prada Ardi Yudi di Bandara El Tari Kupang. ANTARA/Kornelis Kaha.

Pemakaman Prada Ardi dilakukan secara militer
Kupang (ANTARA) - Jenazah Prada Ardi Yudi yang gugur di Yahukimo, Papua, akibat dianiaya orang tak dikenal dimakamkan di Kabupaten Malaka setelah tiba di Bandara El Tari Kupang, Kamis pagi.

"Jenazah Prada Ardi tiba pagi tadi, kemudian dijemput secara militer oleh personel Kodim 1604/Kupang, lalu diantar ke Malaka untuk dimakamkan," kata Komandan Kodim 1604/Kupang Kolonel Arh. Abraham Kalelo kepada ANTARA di Kupang, Kamis.

Abraham menjelaskan pengantaran almarhum ke kampung halamannya, Malaka, melalui jalur darat dengan waktu tempuh selama 6—7 jam perjalanan.

Selama pengantaran, kata Dandim, personel TNI AD dari Kodim Kupang akan melakukan pengawalan sampai penyerahan jenazah ke Kodim1605/Belu.

Baca juga: Jenazah prajurit TNI yang gugur di Papua tiba di Ambon

Pengantaran almarhum Prada Ardi menggunakan mobil jenazah milik dari RST Wirasakti Kupang, RS TNI AD di Kota Kupang.

"Tadi juga saat pengantaran ada komandan dari batalyonnya, yakni dari Para Raider 432/Wira Setia Jaya yang ikut mengantar pasiminloknya, Letnan Yuniarta," katanya.

Orang nomor satu di Kodim Kupang itu mengatakan bahwa Prada Ardi bukan merupakan personel TNI yang bertugas di satgas tempur memberantas KKB, melainkan bertugas di lokasi yang rawan.

Pantauan ANTARA, saat tiba di Bandara EL Tari Kupang, sejumlah personel TNI AD, TNI AU, dan keluarga menunggu kedatangan jenazah.

Baca juga: Dua anggota Yonif Linud 432/Kostrad tewas dianiaya di Yahukimo Papua

Sementara itu, Komandan Kodim 1605/Belu Letkol Inf. Wiji Untoro yang wilayah kerjanya sampai Kabupaten Malaka mengatakan pemakaman Prada Ardi dilakukan secara militer.

"Saat ini masih di jalan. Akan tetapi, sesuai dengan permintaan keluarga, pada Kamis pukul 16.30 akan dimakamkan di TPU Muslim Malaka," katanya.

Kodim Belu, kata dia, akan membantu pemakaman tersebut mengingat seluruh pengantaran jenazah sampai pemakaman ditanggung oleh negara.

Prada Ardi Yudi bersama rekannya, Praka Alif Nur Angkotasan, sebelumnya diberitakan meninggal dunia setelah dianiaya puluhan orang tak dikenal di Yahukimo, Papua.

Kedua personel TNI itu sedang melakukan pengamanan pembangunan pagar bandara. Namun, kuat dugaan kedua korban diserang kelompok teroris/kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dalam kejadian tersebut, dua pucuk senjata milik personel TNI itu hilang.