Satu orang penumpang bus asal Padang diduga terpapar COVID-19
Penumpang tersebut langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut dan tindakan isolasi, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Branch Manager PT Hutama Karya, pengelola tol Sumatera ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung Yoni Satyo Wisnuwardhono mengatakan salah satu penumpang bus dari Padang, Sumatera Barat menuju Jakarta diduga terpapar COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan rapid tes antigen.
"Hasil pemeriksaan petugas di lapangan, ditemukan satu penumpang bus diduga terpapar COVID-19," kata Yoni di Mesuji, Selasa.
Menurut dia, petugas yang berada di lapangan memberhentikan satu unit bus dari Padang dengan tujuan Jakarta, setelah dilakukan pengecekan dokumen kesehatan kepada seluruh penumpang, petugas mendapati satu orang penumpang tidak memiliki dokumen tersebut dan setelah dilakukan tes cepat rapid tes antigen hasilnya satu penumpang diduga terpapar COVID-19.
Baca juga: Penumpang KA Stabas mulai 18 Mei wajib sertakan surat bebas COVID-19
Ia mengatakan, penumpang yang terduga terpapar COVID-19 langsung dijemput oleh petugas kesehatan dengan menggunakan APD lengkap dan membawa pasien tersebut ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan isolasi.
"Penumpang tersebut langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut dan tindakan isolasi," katanya.
Yoni menjelaskan, sebagai upaya pencegahan COVID-19, petugas di lapangan langsung melakukan penyemprotan disinfektan didalem mobil bus tersebut.
"Penyemprotan cairan disinfektan ini sebagai salah satu upaya untuk membunuh virus dan menghentikan penyebaran virus secara cepat kepada para penumpang bus," tegasnya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Lampung Timur akan tutup paksa tempat wisata bandel
Yoni mengharapkan, kepada seluruh armada bus agar meminta setiap penumpangnya bisa melampirkan surat bebas COVID-19 dengan melampirkan surat hasil negatif rapid tes antigen dan GeNose C19 yang masih berlaku.
Penyertaan surat bebas COVID-19 ini bertujuan, agar seluruh penumpang yang naik bus dapat terhindar dari penyebaran virus ini, dan melanjutkan perjalanan dengan aman dan sehat.
"Harus ada surat rapid tes antigen atau GeNose, agar semua yang naik sehat dan tidak ada penyebaran COVID-19 di dalam kendaraan," ungkapnya.
"Hasil pemeriksaan petugas di lapangan, ditemukan satu penumpang bus diduga terpapar COVID-19," kata Yoni di Mesuji, Selasa.
Menurut dia, petugas yang berada di lapangan memberhentikan satu unit bus dari Padang dengan tujuan Jakarta, setelah dilakukan pengecekan dokumen kesehatan kepada seluruh penumpang, petugas mendapati satu orang penumpang tidak memiliki dokumen tersebut dan setelah dilakukan tes cepat rapid tes antigen hasilnya satu penumpang diduga terpapar COVID-19.
Baca juga: Penumpang KA Stabas mulai 18 Mei wajib sertakan surat bebas COVID-19
Ia mengatakan, penumpang yang terduga terpapar COVID-19 langsung dijemput oleh petugas kesehatan dengan menggunakan APD lengkap dan membawa pasien tersebut ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan isolasi.
"Penumpang tersebut langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut dan tindakan isolasi," katanya.
Yoni menjelaskan, sebagai upaya pencegahan COVID-19, petugas di lapangan langsung melakukan penyemprotan disinfektan didalem mobil bus tersebut.
"Penyemprotan cairan disinfektan ini sebagai salah satu upaya untuk membunuh virus dan menghentikan penyebaran virus secara cepat kepada para penumpang bus," tegasnya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Lampung Timur akan tutup paksa tempat wisata bandel
Yoni mengharapkan, kepada seluruh armada bus agar meminta setiap penumpangnya bisa melampirkan surat bebas COVID-19 dengan melampirkan surat hasil negatif rapid tes antigen dan GeNose C19 yang masih berlaku.
Penyertaan surat bebas COVID-19 ini bertujuan, agar seluruh penumpang yang naik bus dapat terhindar dari penyebaran virus ini, dan melanjutkan perjalanan dengan aman dan sehat.
"Harus ada surat rapid tes antigen atau GeNose, agar semua yang naik sehat dan tidak ada penyebaran COVID-19 di dalam kendaraan," ungkapnya.