Jakarta (ANTARA) - Mencuci tangan sesering mungkin menggunakan cairan disinfektan guna menghindari kontaminasi dari penyebaran virus corona memang penting, namun jangan berlebihan, imbau pakar kesehatan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular China (CCDC) Zhang Liubo.
Menurut dia, virus corona jenis baru atau COVID-19 memang bisa menular melalui kontak antarmanusia dan benda-benda di sekitar kita bisa menjadi pembawa virus.
"Yang paling utama adalah selalu menjaga agar tangan kita tetap bersih dan gunakan disinfektan secara rasional," ujarnya seperti dikutip media nasional yang dipantau ANTARA, Kamis.
Membebaskan tangan dan bagian tubuh lain dari kuman sangat penting. Namun bukan berarti harus menggunakan disinfektan dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Disinfektan dapat dibikin sendiri dengan menggunakan 75 persen alkohol, yodium, dan hidrogen peroksida yang mudah didapat di pasaran.
Selaput lendir kulit, termasuk mata, dapat dibersihkan berulang kali dengan menggunakan air mengalir, namun tidak dengan disinfektan.
"Sementara rambut dan anggota badan lainnya yang tidak memiliki daya serap tetesan virus (droplet) tidak perlu dikhawatirkan kalau sampai harus terbawa tidur karena droplet tersebut tidak akan bertahan lama," kata Zhang.
Pakaian termasuk jaket, lanjut dia, tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan disinfektan setiap hari kecuali kalau memang dipakai ke rumah sakit atau kontak langsung dengan pasien terduga terinfeksi COVID-19, maka pakaian luar tersebut sangat mungkin terkontaminasi.
Cara mencuci pakaian yang terkontaminasi adalah merendamnya dengan air bersuhu lebih dari 56 derajat Celcius selama kurang lebih setengah jam atau direndam dengan disinfektan selama 15 menit.
Masker sekali pakai, jelas Zhang, tidak bisa dibersihkan dengan disinfektan dan tidak pula bisa digunakan setiap hari karena masker tersebut tidak tahan suhu udara tinggi sehingga juga tidak bisa direndam dengan air panas.
Bahkan menggunakan disinfektan berulang kali dapat merusak lapisan penyaring masker. Setelah lapisan tersebut rusak, maka makser sudah tidak memiliki daya saring lagi. Oleh sebab itu, setiap selesai dipakai, masker harus dibuang atau diletakkan di tempat yang kering dan terbuka.
Partikel kecil atau barang elektronik yang sering kita sentuh, tambah Zhang, harus dibersihkan dengan alkohol medis.
Dia menyarankan permukaan benda-benda tersebut diseka dengan kapas yang telah dicelup cairan alkohol.
Berita Terkait
PVMBG imbau warga tidak melepas masker antisipasi gas belerang erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Minggu, 7 Januari 2024 13:26 Wib
PVMBG meminta masyarakat pakai masker cegah abu vulkanik Marapi
Jumat, 22 Desember 2023 14:44 Wib
Polisi berikan masker dan kacamata ke warga di Pulau Sebesi
Minggu, 17 Desember 2023 21:04 Wib
Warga Bengkulu dimbau kembali gunakan masker guna antisipasi COVID-19
Rabu, 13 Desember 2023 13:51 Wib
Gunung Ili Lewotolok letuskan abu setinggi 500 meter
Rabu, 25 Oktober 2023 8:21 Wib
BPBD Lampung bantu masker bagikan masyarakat terdampak kebakaran TPA
Sabtu, 14 Oktober 2023 5:01 Wib
RSUDAM Lampung sebut cegah ISPA dengan gunakan masker
Jumat, 22 September 2023 10:13 Wib
Kemenkes belum buka opsi wajib bermasker sikapi kemunculan virus Pirola
Selasa, 12 September 2023 11:06 Wib