Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menegaskan bahwa penggunaan masker hanya untuk orang sakit, sementara orang yang sehat lebih dianjurkan untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
"Pertama untuk orang sehat paling efektif adalah cuci tangan dibanding pakai masker. Masker diutamakan untuk orang sakit," kata dr Erlina Burhan Sp.P(K) dalam penjelasannya terkait penyakit COVID-19 di kantor PB IDI Jakarta, Kamis.
Erlina menambahkan bahwa seluruh orang yang memiliki penyakit infeksi saluran pernapasan seperti influenza, TBC, dan termasuk virus corona COVID-19 agar tidak menularkan ke orang lain.
Dia menyebut dalam pencegahan COVID-19 lebih efektif cuci tangan dengan sabun ketimbang menggunakan masker. COVID-19 menular melalui droplet atau percikan yang keluar dari mulut atau hidung orang yang sakit lalu menempel pada berbagai benda seperti kursi, meja, atau di transportasi.
Benda-benda tersebut umum dipegang oleh banyak orang dan bisa memindahkan virus dari benda ke tangan seseorang. Virus yang bagiannya memiliki lapisan lemak akan terganggu detergen saat mencuci tangan sehingga merusak susunan virus dan membuatnya mati.
Erlina mengatakan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik sudah cukup untuk membunuh kuman yang ada di tangan. "Tidak usah sanitizer. Yang punya akses ke tempat cuci tangan, pakai saja sabun dan air," kata Erlina.
Dia mengatakan harga masker dan sanitizer yang melonjak sudah tidak masuk akal. Erlina memahami bahwa itu merupakan salah satu bentuk untuk waspada, namun dia meminta agar tidak panik.
"Penyakit ini jangan disamakan dgn flu burung yang kematiannya sangat tinggi. Yang meninggal 2-3 persen, kemungkinan sembuh ada di angka 97 persen jadi jangan terlalu panik juga. Banyak juga penyakit lain yang angka kematiannya lebih besar," kata Erlina.
Berita Terkait
5 tersangka selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia ditangkap Bareskrim
Rabu, 17 April 2024 7:13 Wib
Hingga 19 km, pemudik terjebak macet di Tol Tangerang-Merak menuju pelabuhan
Minggu, 7 April 2024 12:36 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Gakkumdu Bandarlampung menghentikan penelusuran kasus TPS 19 Waykandis
Jumat, 15 Maret 2024 10:44 Wib
Bawaslu Bandarlampung: Kasus TPS 19 Waykandis diregistrasi ke Gakkumdu
Kamis, 22 Februari 2024 20:28 Wib
Kasus TPS 19 Waykandis, caleg PKS dan Demokrat penuhi panggilan
Senin, 19 Februari 2024 13:35 Wib
Caleg PKS Sidik Efendi akui kenal dengan Ketua KPPS TPS 19 Waykandis
Senin, 19 Februari 2024 12:05 Wib