Londpn (ANTARA) - Kebun Raya Kew Garden di London, Inggris Raya mengelar Festival Bunga Anggrek yang ke-25 dan memilih Indonesia sebagai tema festivalnya yang akan berlangsung 8 Februari hingga 8 Maret mendatang.
Kew Garden merupakan mitra Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Saat Inggris masuk ke Indonesia, berbagai contoh tanaman dan tumbuhan dikirim ke Kew untuk diteliti lebih lanjut. Berbagai sampel ini masih bisa ditemukan di Kew Herbarium & Library di Kensington, London. Bahkan, kemitraan dalam bidang penelitian tanaman, tumbuhan, dan hewan, program konservasi dan promosi pembangunan yang berkelanjutan masih dilakukan hingga kini.
Pada 2018 lalu tim peneliti Universitas Papua dan Kew Garden menemukan jenis anggrek baru yang sama sekali belum dikenal di ranah ilmu pengetahuan. Bunga anggrek tersebut dinamakan Bulbophyllum adolinae yang diambil dari nama Adolina, istri Gubernur Papua Barat saat itu.
Pensosbud KBRI London, Okky Diane Palma kepada Antara London, Kamis mengatakan selama satu bulan, festival tidak hanya memperlihatkan ragam jenis bunga anggrek, namun juga akan menyoroti kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Duta Besar RI London, Rizal Sukma mengatakan bahwa melalui festival ini, ia berharap pengunjung dapat memiliki pengalaman yang menyenangkan dan dapat mempelajari Indonesia dari sisi yang berbeda.
Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia, tercermin dari berbagai jenis flora dan fauna yang dimiliki, menjadi alasan utama bagi Kew Garden memilih Indonesia, ujarnya.
Bertempat di Princess of Wales Conservatory, para pengunjung akan disambut dengan suhu yang hangat dan lembab seakan melakukan teleportasi ke Indonesia. Mata para pengunjung akan terpaku pada orangutan yang bergelantungan di pohon, harimau Sumatera yang sedang meringkuk, burung kakak tua yang bertengger di ranting, hingga badak Jawa yang kesemuanya terbuat dari hiasan bunga tropis.
Menjelajah berbagai zona yang ada, deretan pagar lengkung dari tanaman kantong semar seakan memayungi para pengunjung dari tingginya pohon-pohon tropis. Semakin dalam, pengunjung akan menemukan tampilan gunung berapi yang berdiri kokoh di tengah rumah kaca.
Dubes mengatakan berkomitmen untuk memberikan pengalaman penuh multi rasa, Kew Garden bekerjasama dengan KBRI London juga akan menampilkan berbagai program khusus seperti pertunjukan gamelan, tari kreasi Baleganjur Bali hingga demo masak oleh Chef Petty Elliott yang akan memperkenalkan kuliner Indonesia disertai ragam cerita budayanya.
KBRI London senantiasa mendukung berbagai kerjasama di bidang ilmu pengetahuan. Untuk mendukung kelancaran kerjasama penelitian antara Kew Garden dengan Indonesia, KBRI London juga pernah memfasilitasi pelatihan Bahasa Indonesia untuk para peneliti Kew.