Purwakarta (ANTARA) - Suguhan "jazzdut" alias jazz dangdut dari penyanyi Via Vallen menutup perhelatan perdana festival jazz di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Via Vallen menjadi penampil pamungkas di International Jatiluhur Jazz Festival 2019, kawasan Waduk Jatiluhur Minggu (1/12) malam.
"Menurut saya ini konsep luar biasa karena secara tidak langsung event ini mengenalkan wisata daerah Purwakarta," ucap Via di atas panggung.
Penyanyi 28 tahun ini membuktikan kemampuannya bernyanyi dalam aransemen lagu pop, dangdut hingga jazz.
Lagu tema Asian Games 2018 "Meraih Bintang" jadi suguhan pertama dari pemenang "Penyanyi Dangdut Solo Wanita Terpopuler" Indonesian Dangdut Awards 2018.
"Via akan nurutin request dari kalian, bakal bawain lagu yang bisa bikin kalian enjoy dan joget," ujar Via setelah menyanyikan lagu tema Asian Games 2018.
Berturut-turut Via membawakan "Bagai Langit dan Bumi", "Berharap Tak Berpisah" yang dipopulerkan Reza Artamevia, "Killing Me Softly" dengan aransemen "jazzdut", "Cendol Dawet", "Salah Apa Aku" dari Ilir 7 yang sedang ramai di media sosial serta "Sayang" yang diaransemen menjadi jazzy.
Di sela lagu, Via sering berinteraksi dengan penggemar, menerima kado dari Vyanisty --sebutan untuk penggemarnya--, menyahuti teriakan-teriakan penonton sampai berusaha berkomunikasi dalam bahasa Sunda meski itu bukan bahasa yang dia kuasai.
Sebelum Via Vallen tampil, panggung Jatiluhur Jazz Festival diisi oleh kolaborasi antara basis Indro Hardjodikoro dengan solois muda Kayla Dias dan gitaris Kamal Musallam dari Yordania.
Sebelum Kayla menyanyi "Andai Aku Bisa" dari Chrisye dan "Ain't Nobody" dari Chaka Khan, dua musisi kawakan itu menyajikan musik instrumental dengan sentuhan nuansa Timur Tengah berkat petikan senar oud alias gitar Arab yang dimainkan Kamal.
International Jatiluhur Jazz Festival 2019 diramaikan oleh sejumlah musikus lokal dan internasional seperti Ita Purnamasari, Moccondos 40, 57Kustik, Saratuspersen Band, serta Uban Project dari Purwakarta serta grup musik ternama Krakatau.
Pagelaran musik internasional pertama di Waduk Jatiluhur itu digelar Perusahaan Umum Jasa Tirta II dan didukung Kementerian Badan Usaha Milik Negara serta Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.