Bandar Lampung (ANTARA) - Guna membangkitkan kembali kejayaan komoditi asli Lampung berupa kopi dan lada maka seluruh kalangan perlu bersinergi dalam pemanfaatan kecanggihan teknologi.
"Di era industri 4.0 semua di tuntut bekerja dengan cepat dan kreatif, sehingga petani pun perlu membuat terobosan guna meningkatkan produktifitas yang didukung oleh seluruh pihak," ujar Direktur Komersil PTPN VII, Achmad Sudarto, Senin.
Menurutnya, peran pemerintah yang di wakili oleh dinas terkait mampu membantu dalam memberi perijinan, BUMN layaknya PTPN VII membantu pendanaan, pengelolaan dan edukasi, akademisi mampu membuat standarisasi guna menaikkan standar produk.
"Salah satu contohnya, kopi sebagai komoditas di Lampung, saat ini ingin di bangkitkan kejayaannya salah satunya melalui peraturan daerah dimana setiap hari Jumat harus minum kopi, di sisi lain berbagai pihak juga
ikut serta mendukung kesejahteraan petani, salah satunya melalui penerapan sistem operasi agriculture berbasis digital yang dilaksanakan oleh PTPN VII," ujarnya.
Menurutnya, guna memajukan dan membangkitkan komoditas asli Lampung tidak hanya melihat cara pengembangan produk namun, juga perlu melihat pasar yang akan menerima komoditas Lampung.
Baca juga: Ekspor Lampung kembali turun
Hal serupa juga dikatakan oleh M.Yusuf Sulfarano Barusman, akademisi Universitas Bandarlampung serta Ketua tim Program Kartu Petani Berjaya gagasan Gubernur Lampung.
"Permasalahan utama selama ini di pertanian dan perkebunan berkutat pada kesejahteraan petani, akibat harga komoditas tidak stabil, permasalahan pupuk yang mahal dan distribusi yang tidak merata, dan kami mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut dengan membuat sebuah sistem layaknya toko daring melalui program kartu petani berjaya," ujarnya.
Menurutnya, kartu petani berjaya bukan hanya sebuah kartu namun ada sistem yang kompleks di dalamnya dimana akan terjadi keseimbangan antara petani, ketersediaan pupuk, permodalan, target pasar yang akan menerima komoditas asli Lampung sehingga mampu mengatasi permasalahan di sektor pertanian Lampung.
Berita Terkait
Disnaker Lampung segera periksa perusahaan belum bayarkan THR pekerja
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
Pertamina tingkatkan pengawasan distribusi LPG subsidi
Jumat, 19 April 2024 18:26 Wib
Penyaluran KUR peternakan Lampung 2023 terealisasi Rp1,51 triliun
Jumat, 19 April 2024 17:40 Wib
Polda Lampung: Terjadi 63 kasus kecelakaan selama Ops Ketupat Krakatau
Jumat, 19 April 2024 16:09 Wib
Pengelola catat 58.438 orang lalui Bandara Radin Inten II selama Lebaran
Jumat, 19 April 2024 14:17 Wib
Polda Lampung sebut sebanyak 918.143 pemilir menyeberang ke Jawa
Jumat, 19 April 2024 14:11 Wib
Polisi tangkap ayah dan kakek cabuli anak kandung di Lampung Selatan
Jumat, 19 April 2024 13:14 Wib
Pemkot Bandarlampung salurkan bantuan kepada 842 warga terdampak banjir
Kamis, 18 April 2024 19:54 Wib