Warga sebut pemukulan Ninoy Karundeng bukan di dalam Masjid Al Falah

id Masjid Al Falaah, Bernard Abdul Jabbar, Ninoy Karundeng, relawan Jokowi, demo ricuh, demo pelajar, PA 212

Warga sebut pemukulan Ninoy Karundeng bukan di dalam Masjid Al Falah

Masjid Al Falah Pejompongan, Jakarta Pusat, yang dijadikan posko darurat untuk korban demo DPR RI, Rabu (9/10/2019), termasuk Ninoy Karundeng. (ANTARA/Livia Kristianti)

Masyarakat sekitar yang melihat kejadian tersebut lalu mengamankan Ninoy Karundeng dan memberikan pengobatan setelah diamankan di ruang umum Masjid Al Falah.
Jakarta (ANTARA) - Warga menyebutkan pemukulan terhadap aktivis media sosial Ninoy Karundeng pada saat demo di DPR berlangsung, Senin (30/9), bukan dilakukan di dalam Masjid Al Falah, Jakarta.

"Dia dipukuli karena ada salah seorang yang teriak menunjuk dia sebagai salah satu buzzer Jokowi," kata Fauzan, warga sekaligus jamaah aktif Masjid Al Falah, di Jakarta, Rabu.

Massa yang saat itu berkumpul di Jalan Mesjid I akibat menghindari gas air mata seketika terprovokasi oleh teriakan itu dan langsung memukuli Ninoy Karundeng yang saat itu mengambil foto para pendemo.

Masyarakat sekitar yang melihat kejadian tersebut lalu mengamankan Ninoy Karundeng dan memberikan pengobatan setelah diamankan di ruang umum Masjid Al Falah.

"Dia langsung ditangani dokter, bersama dengan 30 korban lainnya di ruangan itu," kata anggota Dewan Kemakmuran Masjid Al Falah Iskandar.
Baca juga: Aktivitas "buzzer" wewenang Bawaslu kata Rudiantara


Menurut Iskandar, tidak ada penyekapan dalam sebuah ruangan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap aktivis media sosial itu.

Iskandar turut mengatakan warga sekitar baru mengetahui identitas sebenarnya dari Ninoy Karundeng setelah video viral yang tersebar di media sosial.

"Warga dan DKM Al Falah tidak ada yang tahu dia itu relawan Jokowi sampai ada video viral di media sosial itu," kata Iskandar.

Ninoy Karundeng diketahui kembali ke rumahnya pada Selasa (1/10) pagi, setelah salah satu warga menyewakan mobil bak terbuka untuk membawa motornya yang rusak diamuk massa.

Ninoy Karundeng melaporkan penganiayaan dialaminya pada saat merekam pedemo yang terkena gas air mata di daerah Pejompongan pada Senin (30/9).

Ia mengaku dibawa paksa ke sebuah tempat dan dianiaya. Berdasarkan pengakuan tersebut, Polda Metro Jaya menetapkan 13 tersangka, salah satunya adalah Sekretaris Umum PA 212 Bernard Abdul Jabbar.