BPIP segera kembalikan Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum pembelajaran

id Badan Pembinaan Ideologi Pancasila,kurikulum pendidikan pancasila,lia kian,pendidikan pancasila

BPIP segera kembalikan Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum pembelajaran

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Lia Kian (kemeja putih, tengah) bersama dengan pimpinan pengurus pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), di kantor HKBP Pusat Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Selasa (27/8). (ANTARA / Maria Rosari)

Pelajaran serta mata kuliah Pendidikan Pancasila harus kembali diterapkan, namun dengan silabus yang lebih menyesuaikan dengan minat peserta didik.
Tapanuli Utara (ANTARA) - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) segera mengembalikan mata pelajaran mengenai Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan dan pembelajaran di sekolah hingga perguruan tinggi di Indonesia.

"Kami akan memasukkan kembali Pendidikan Pancasila mulai dari pendidikan usia dini (PAUD) sampai dengan perguruan tinggi, " ujar Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Lia Kian di Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Tarutung, Sumatera Utara, Selasa.

Hal tersebut dikatakan Lia ketika berdialog dengan Pimpinan Pusat HKBP Ompui Ephorus Darwin Lumbantobing beserta jajarannya.

Menurut Lia mata pelajaran serta mata kuliah Pendidikan Pancasila harus kembali diterapkan, namun dengan silabus yang lebih menyesuaikan dengan minat peserta didik.

"Silabus bisa lebih 'kekinian', tapi tidak boleh menghilangkan substansi dari Pancasila itu sendiri," ujar Lia.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, BPIP telah bekerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Agama untuk menyiapkan bahan ajar.

Pada kesempatan yang sama Direktur Hubungan Antara Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar mengatakan rencana tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena tidak mudah menambah mata pelajaran baru di dalam kurikulum pendidikan.

Elfrida mengatakan pada saat ini bahan ajar dan rencana kurikulum sedang dalam proses pengkajian, untuk menemukan metode ajar yang tepat dan efektif.

"Tidak bisa seketika langsung jadi (kurikulum), karena kami menginginkan metode yang tepat sehingga mudah dipahami dan diserap oleh peserta didik, Sehingga Pancasila dapat dihayati dan diamalkan oleh generasi penerus bangsa ini," kata Elfrida.