Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengimbau kepala sekolah, guru dan orang tua murid untuk mendukung program sekolah ramah anak, sebagai upaya mencegah terjadinya perundungan di lingkungan pendidikan di daerah itu.
"Ini kami lakukan sebagai upaya mencegah terjadinya perundungan di lingkungan pendidikan karena akan merusak mental pelajar terutama generasi muda," kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Selasa.
Dia menambahkan, perilaku perudungan sangat tidak dibenarkan karena akan merugikan seseorang yang menjadi target, sehingga dapat merusak mentalnya.
"Sebagian besar korban perundungan tidak akan fokus belajar dan cenderung tidak ingin lagi masuk sekolah karena trauma," ujarnya.
Sehingga perilaku tersebut harus dihilangkan di lingkungan pendidikan. Untuk menghilangkan perilaku perudungan, tidak hanya diselesaikan melalui pendidikan di sekolah, namun dibantu peran orangtua.
"Peran semua pihak bukan hanya program pemerintah untuk membentuk sekolah ramah anak. Peran orangtua dan lingkungan akan membentuk karakter anak agar tidak menjadi pelaku perundungan," katanya.
Pembentukan karakter untuk lebih baik, tambah dia akan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas. Peristiwa yang terjadi di daerah lain harus menjadi contoh agar tidak terjadi di Cianjur.
"Harapan kami hal yang sama tidak terjadi terhadap pelajar di Cianjur, sehingga perlu kerjasama semua pihak untuk menciptakan dunia pendidikian ramah anak," tambahnya.
Diharapkan program sekolah ramah anak mampu atasi perundungan
Sebagian besar korban perundungan tidak akan fokus belajar dan cenderung tidak ingin lagi masuk sekolah karena trauma