Seoul (Antara/Reuters) - Korea Utara setuju akan mengizinkan para pemeriksa internasional memantau "penghapusan permanen" fasilitas-fasilitas rudal utamanya, kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Rabu.
Moon mengatakan Korut juga akan mengambil langkah-langkah tambahan, seperti menutup kompleks nuklir utamanya, Yongbyon, jika Amerika Serikat menjalankan langkah serupa.
Korea Utara dan Korea Selatan sepakat bahwa Semenanjung Korea harus menjadi "bumi perdamaian yang bebas dari senjata nuklir dan ancaman nuklir," kata Moon.
Moon berbicara setelah menyelesaikan pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Ketika berbicara pada acara jumpa pers bersama Moon, Kim mengatakan ia akan berkunjung ke ibu kota Korea Selatan, Seoul, "dalam waktu dekat."
Berita Terkait
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola Indonesia meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 8:17 Wib
Dosen FMIPA Unila raih penghargaan "Best Oral Presentation" dalam konferensi Internasional di Korea Selatan
Rabu, 24 April 2024 6:23 Wib
Indonesia bertemu Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23
Selasa, 23 April 2024 5:45 Wib
Pelatih Korsel U-23 terkesan dengan penampilan anak asuhnya
Sabtu, 20 April 2024 10:30 Wib
Piala Asia U-23: Jepang dan Korea Selatan melaju ke perempat final
Sabtu, 20 April 2024 5:31 Wib
Presiden Korsel sebut penambahan sekolah kedokteran minimal 2.000
Senin, 1 April 2024 12:39 Wib
Korea Selatan hancurkan Thailand 3-0
Selasa, 26 Maret 2024 23:12 Wib
Kualifikasi PD-Arab Saudi dan Jepang amankan kemenangan tipis
Jumat, 22 Maret 2024 19:09 Wib