Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bengkulu dan Lampung menggelar acara edukasi "Pajak Bertutur" kepada sejumlah pelajar dan mahasiswa di daerah ini.
"Gerakan nasional sadar pajak sejak dini dengan kegiatan Pajak Bertutur dilakukan perdana serentak di seluruh Indonesia yang ditetapkan setiap 11 Agustus, termasuk wilayah Kanwil DJP Lampung dan Bengkulu," kata Kabid Humas Pajak Kanwil DJP Lampung dan Bengkulu, Herman Saidi Adam di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan kampanye serentak terkait kesadaran pajak kepada pelajar dan mahasiswa tersebut, merupakan kerjasama Dirjen Pajak bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.
Kegiatan kampanye Pajak Bertutur itu, lanjutnya, untuk mengajarkan nilai-nilai kesadaran pajak kepada seluruh peserta didik jenjang SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi secara serentak di seluruh Indoensia.
Ia mengatakan bahwa pemberi materi atau pengajar dilakukan oleh pegawai Ditjen Pajak dan untuk Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung melibatkan lebih dari 2.600 pelajar dan mahasiswa dari 48 sekolah dan empat perguruan tinggi.
Kegiatan Pajak Bertutur ini, menurutnya, merupakan bagian dari upaya Ditjen Pajak dalam meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat melalui inklusi kesadaran pajak dalam pendidikan formal.
"Bekerjasama dengan Kemendikbud dan Kemenristek Dikti, Ditjen Pajak telah mengembangkan materi literasi pajak termasuk bahan ajar yang dapat diunduh di micro site edukasi pajak.go.id," jelasnya.
Selanjutnya, dalam waktu dekat akan dilaksanakan bimbingan teknis materi kesadaran pajak kepada para dosen dan guru serta pegawai di masing-masing instansi yang terlibat dalam program pembelajaran pembayaran pajak.
Herman menjelaskan melalui rangkaian kegiatan yang akan terus berlanjut pada tahun mendatang, diharapkan pada tahun 2020 inklusi kesadaran pajak sudah dapat terintegrasi secara penuh disemua jenjang pendidikan.
Kepala KPP Pratama Tanjung Karang Abdul Gani mengatakan, secara nasional kegiatan Pajak Bertutur ini mengerahkan seluruh kantor pajak di Indonesia akan menurunkan tim DJP ke sekolah-sekolah, mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, melibatkan 2.000 sekolah dengan total 120.000 peserta didik seluruh Indonesia.
Ia mengatakan khusus Lampung dimulai dari SMAN 2 Bandarlampung, SMAN 9 Bandarlampung, SMPN 1 Bandarlampung, Universitas Lampung, Darmajaya, Polinela dan Universitas Malahayati dengan total ada 2.600 siswa dan mahasiswa di Lampung.
Kontribusi pajak menyumbang sekitar 75 pesen penerimaan negara. Alokasi 20 persen pendidikan, sisanya pembangunan infrastruktur dan subsidi berbagai kebutuhan untuk masyarakat.
Penerimaan pajak didominasi yang bersumber wajib pajak berbadan atau perusahaan masih lebih besar dibanding perorangan, tentu menjadi tugas penting seluruh DJP se-Indonesia untuk membalikan hal tersebut.
Ia menambahkan, KPP Pratama Tanjung Karang saja pada 2016, total penerimaan baru mencapai 83,5 persen. Penerimaan pajak juga dominan bersumber dari wajib pajak badan atau perusahaan, padahal jika dibandingkan negara lain justru wajib pajak perorangan lebih tinggi.
(ANTARA)