50 Tagana Ikuti Kemampuan "shelter"

id tim tagana

50 Tagana Ikuti Kemampuan "shelter"

Sebanyak 50 Taruna Siaga Bencana (Tagana) muda di Lampung mengikuti pemantapan kemampuan "shelter" atau pembangunan lokasi penampungan korban bencana. (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sebanyak 50 Taruna Siaga Bencana muda di Lampung mengikuti pemantapan kemampuan "shelter" atau pembangunan lokasi penampungan korban bencana.

"Sebagai salah satu upaya peningkatan keterampilan Tagana kami melaksanakan pemantapan kemampuan `shelter` bagi 50 orang Tagana muda yang berlangsung 26-28 Juli 2017," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Sumarju Saeni, di Bandarlampung, Kamis (27/7).

Ia menyebutkan, para Tagana rekrutan baru tersebut berasal dari kabupaten/kota di Provinsi Lampung, Kwarda Pramuka serta dari komunitas motor.

Menurutnya, dengan diadakannya pemantapan kemampuan shelter tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan para Tagana dalam upaya penyelamatan, menciptakan rasa aman dan nyaman suasana dalam pengungsian.

Sumarju mengatakan Provinsi Lampung termasuk salah satu daerah yang memiliki intensitas bencana alam antara lain gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, tsunami, gunung meletus, dan bencana alam lainnya.

Karena itu upaya peningkatan keterampilan Tagana adalah sebuah keniscayaan, mengingat datangnya bencana tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

"Harapan saya dengan adanya pelatihan shelter ini, Tagana lebih tepat, terampil, tanggap dan trengginas di dalam penanganan korban bencana, jadi untuk meminimalisir korban bencana dimana Lampung merupakan daerah yang rawan terhadap bencana," ujarnya.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Lampung, Maria Tamtina mengatakan, kegiatan pemantapan shelter itu menghadirkan narasumber dari Kemensos RI, Korem 043 Garuda Hitam dan praktisi dibidang kebencanaan.

Maria mengatakan, Provinsi Lampung saat ini telah memiliki 568 orang Tagana yang tersebar di 15 kabupaten/kota dan selalu tampil di depan baik pada saat kejadian bencana maupun pasca bencana.

(ANTARA)