Dinkes: Warga Lampung diimbau tunda ke Singapura

id kepala dinas kesehatan, reihana, virus zika, ke singapura

Dinkes: Warga Lampung diimbau tunda ke Singapura

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana ( Foto: ANTARA Lampung/Humas dan Protokol Lampung)

...Masyarakat diminta waspada dan lebih berhati-hati ketika bepergian ke Singapura terutama bagi ibu hamil karena ditakutkan ibu hamil yang terinfeksi virus Zika akan berisiko memiliki anak yang terkena `microchepaly', kata Reihana...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengimbau warga Lampung yang ingin bepergian ke Singapura untuk sebisa mungkin menunda perjalanannya bila memang bukan dalam keperluan yang penting, terutama ibu hamil menyusul adanya virus Zika di negara tetangga tersebut.

"Masyarakat diminta waspada dan lebih berhati-hati ketika bepergian ke Singapura terutama bagi ibu hamil karena ditakutkan ibu hamil yang terinfeksi virus Zika akan berisiko memiliki anak yang terkena `microchepaly`," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, di Bandarlampung, Jumat.

Ia menyebutkan, hingga saat ini belum ada vaksin atau pun obat tertentu untuk mengobati infeksi Zika akan tetapi dapat sembuh dengan daya tahan tubuh yang baik. Paling penting untuk selalu lakukan pencegahan dengan 3M Plus: Menguras, Menutup, Memanfaatkan barang bekas dan Plus kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan obat anti nyamuk, kelambu, obat oles anti nyamuk.

Menurutnya, sesuai arahan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung telah melayangkan surat edaran ke kabupaten/kota terkait kesiapan pencegahan dan antisipasi bila virus Zika masuk ke Indonesia khususnya Provinsi Lampung pada 5 Februari lalu dan akan mengirimkan kembali surat edaran terkait potensi perkembangan virus Zika masuk ke Indonesia.

Virus Zika, lanjutnya, merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus, dimana vektor adalah nyamuk Aedes Aegypti untuk daerah tropis sehingga memiliki gejala yang mirip dengan DBD.

Reihana menjelaskan gejala infeksi virus zika diantaranya mata merah, demam mendadak, sakit kepala, lemas, kemerahan pada kulit badan, nyeri sendi dan nyeri otot.

Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis dengan beristirahat yang cukup dan minum cairan untukmencegah dehidrasi.

"Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7 hingga 12 hari," tambahnya. (Ant)