Bandar Lampung (ANTARA) - General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Panjang Imam Rahmiyadi menerima kunjungan Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam melayani pengguna jasa serta memastikan standar kualitas barang.
Dalam kunjungan yang berlangsung, Rabu, turut hadir Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Bandarlampung Donni Muksydayan dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Panjang Jece Julita Piris.
Dalam kesempatan itu, General Manager Pelindo Regional 2 Panjang Imam Rahmiyadi mengatakan bahwa kolaborasi dan sinergi antara Pelindo dan Balai Karantina menjadi suatu langkah positif yang berdampak baik bagi pengguna jasa pelabuhan.
Ia juga memastikan kehadiran fasilitas fumigasi yang terintegrasi di pelabuhan tersebut memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam memastikan kegiatan jasa kepelabuhanan dapat berjalan lancar dan aman.
"Kami selaku operator pelabuhan melakukan koordinasi, kolaborasi dan sinergi dengan stakeholder maritim dalam monitoring dan evaluasi serta berinovasi dalam memberikan pelayanan dan pengembangan fasilitas dengan tujuan memberikan kemudahan dan pelayanan yang prima bagi para pengguna jasa kami," kata Imam.
Terkait pelayanan arus mudik, Imam memastikan pihaknya sudah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung kesiapan Panjang sebagai pelabuhan alternatif pada masa angkutan Lebaran tahun ini.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean menambahkan kunjungan ini dilakukan sebagai upaya untuk memonitoring fasilitas fumigasi yang berada di Pelindo Regional 2 Panjang.
Saat ini, fasilitas fumigasi yang berada di lini pertama pelabuhan bertujuan untuk menjaga kualitas dan keamanan komoditas pertanian, yang diimpor dan atau diekspor, dari dan ke berbagai negara tujuan.
Selain itu, fumigasi bertujuan untuk memenuhi persyaratan ketat yang ditetapkan oleh negara tujuan, terutama terkait dengan kesehatan tumbuhan dan lingkungan serta menjaga kebersihan dan keamanan produk.
Ia menjelaskan peti kemas kerap menjadi tempat ideal bagi hama dan serangga untuk berkembang biak karena kondisi kontainer yang mempunyai kelembaban tinggi. Karena itu, dengan menerapkan fumigasi secara teratur, risiko kerugian akibat serangan hama dapat dikurangi secara signifikan.
"Ini adalah amanah undang-undang, agar tindakan karantina harus selesai di-border, dalam hal ini pelabuhan," kata Sahat Manaor Panggabean.
Sahat turut menambahkan kunjungan ini juga dilakukan untuk memberikan kemudahan pengguna jasa dalam kepengurusan behandle (kegiatan pemeriksaan barang) dan fumigasi berada dalam satu area tempat penimbunan sementara (TPS).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Bandarlampung Donni Muksydayan memastikan kesiapan layanan arus mudik Idul Fitri 1446 H/tahun 2025, terutama lalu lintas komoditas pangan.
"Selaku instansi pemerintah, Badan Karantina juga aktif mendukung kelancaran arus mudik Idul Fitri, khususnya terkait lalu lintas komoditas pangan," katanya.
Baca juga: Pelindo Regional 2 Panjang siap beri layanan pada kegiatan Lebaran 2025
Baca juga: Pelindo Regional 2 Panjang lakukan program berbagi Ramadhan 2025
