Jakarta (ANTARA Lampung) - Dipilihnya Komisaris jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai calon tunggak Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) oleh Presiden Joko Widodo adalah langkah cerdas dan strategis karena mengakomodasi harapan publik terkait profesionalisme di tubuh Polri.
"Selain cerdas secara akademik, saya yakin Tito akan mampu melakukan terobosan untuk berbagai agenda penegakan hukum yang 'urgent' seperti korupsi, terorisme dan narkoba," kata Michael Umbas, penulis buku "Solusi Jokowi" dan pendiri "Arus Bawah Jokowi" kepada pers di Jakarta, Jumat.
Menurut Michael, Presiden sudah lama melihat potensi Tito sebagai pemimpin bertangan dingin dalam berbagai jabatan yang pernah diembannya hingga mendapuknya sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Tito Karnavian adalah lulusan Akpol terbaik tahun 1987 yang juga jebolan Exeter University Inggris, Massey University Auckland Selandia Baru dan peraih PhD di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura.
"Lebih dari itu, tentu visi Pak Tito sejalan dengan konsep Nawacita yang diusung oleh Presiden Jokowi. Antara lain menjadikan polisi dekat dengan rakyat dan semakin dicintai rakyat," kata Michael.
Komisaris BUMN PT Hotel Indonesia Natour itu menambahkan, harapan rakyat yang besar terhadap institusi Polri sebagai penegak hukum harus dimulai dengan kepemimpinan yang kuat dan transformatif.
Presiden melihat kepemimpinan seperti itu ada pada sosok Tito Karnavian sehingga pemilihannya sebagai calon tunggal Kapolri adalah wujud akomodasi terhadap harapan publik, demikian Michael Umbas.(Ant)