Bandarlampung, (ANTARA LAMPUNG) - Sejumlah lagu bernada kritik karya musisi Iwan Fals dibawakan ormas Orang Indonesia (OI) yang meramaikan Refleksi 20 Tahun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Bandarlampung, Sabtu (6/9) malam.
"Karena OI dan AJI sejalan. AJI Bandarlampung pernah membantu OI saat pelatihan menulis, jadi sekarang kami membantu AJI mengisi acara hiburan dan musik HUT AJI tahun ini," kata Ketua BPK OI Bandarlampung Rio Andison.
Agus Kiting, gitaris dan Ari Fals gitar plus vokal dari Kelompok "Pesawat Tempur" Ormas OI membawakan sejumlah lagu Iwan Fals, seperti 'Bento' dan 'Presiden Kami yang Baru'.
Lagu-lagi itu terasa pas dengan kondisi aktual Indonesia saat ini.
"Lagu-lagu Iwan Fals harus terus disuarakan mengingat kandungan kritiknya masih diperlukan di era ini yang penuh lagu-lagu cinta. Kritik harus terus disuarakan," kata Rio lagi.
Pada rangkaian acara HUT ke-20 AJI itu, mantan Ketua AJI Bandarlampung, Oyos Saroso HN memandu dialog Refleksi 20 Tahun AJI. Sejumlah tamu undangan diminta memberikan kritik, saran dan tanggapannya.
Advokat Abi Hasan Muin menilai pers saat ini belum merdeka. Kalau dulu tidak merdeka dari kekuasaan, saat ini tidak merdeka dari pemilik media, katanya lagi.
"Musuh media saat ini memang bukan pemerintah, namun pemilik media," ujar Ketua AJI Bandarlampung Yoso Muliawan menambahkan.
Pada pemilihan presiden kemarin, media massa, menurut Yoso tidak menunjukan independensinya karena pemilik medianya ikut aktif terjun di politik.
"Surya Paloh dengan dengan Media Grupnya, Aburizal Bakrie dengan TV One-nya, dan beberapa lainnya," kata Yoso lagi.
Kondisi itu, seharusnya tetap mendorong semua pihak terus menjaga kemerdekaan pers, independensi dan profesionalisme pers, termasuk saat menghadapi intervensi dari pemilik media itu sendiri, katanya.
Ormas OI Ramaikan Hut AJI Bandarlampung
Karena OI dan AJI sejalan. AJI Bandarlampung pernah membantu OI saat pelatihan menulis, jadi sekarang kami membantu AJI mengisi acara hiburan dan musik HUT AJI tahun ini."