Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Nany Afrida menilai media massa perlu berfokus pada inovasi untuk mempertahankan perusahaannya menghadapi tantangan zaman digital.
“Solusinya kita berharap media bisa bertahan dengan fokus pada inovasi, relevansi dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, begitu juga dengan media mainstream (arus utama),” kata Nany dalam webinar Forum Diskusi Denpasar dengan tema “Gelombang PHK Industri Media” yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Jurnalis perlu memperkuat jurnalisme investigasi dan jurnalisme berbasis data sehingga kualitas berita tetap baik, sambil terus meningkatkan kemampuan terutama yang berkaitan dengan berpikir dan menulis berdasarkan data, investigasi dan memberikan solusi yang penting bagi masyarakat.
Perusahaan media massa juga perlu meningkatkan pemanfaatan teknologi agar masyarakat tetap melirik berita-berita yang disiarkan oleh perusahaan jurnalistik. Kepedulian masyarakat terhadap satu perusahaan media bisa melindungi pekerja media di dalamnya untuk tetap bertahan.
"Independensi pers harus, kita tahu sekarang media banyak tidak dipercaya, orang lebih percaya influencer (pemengaruh), padahal jurnalis banyak bekerja agar berita terverifikasi," ucap Nany.
Di tengah kondisi perusahaan media yang tidak stabil, Nany berharap wartawan mendapatkan perlindungan negara dari kesulitan ekonomi dan kekerasan saat bekerja. Peraturan Presiden tentang Publisher Right, kata Nany, tidak hanya menguntungkan perusahaan media, namun, juga memberikan keuntungan ekonomi bagi jurnalisnya.
AJI melakukan advokasi agar wartawan bisa mendapatkan haknya ketika terjadi sesuatu pada perusahaannya, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK). AJI berharap pihak perusahaan media tetap transparan jika melakukan PHK dan memberikan hak yang sesuai dengan mekanisme kepada para pegawainya.
“Kita berharap media harus dilindungi terutama pekerjanya, kami nggak bisa menghentikan kondisi media tapi perlakukan teman-teman jurnalis dengan manusiawi dan berikan hak mereka, itu yang kita harapkan,” ucap Nany.
Perusahaan media massa juga perlu meningkatkan pemanfaatan teknologi agar masyarakat tetap melirik berita-berita yang disiarkan oleh perusahaan jurnalistik. Kepedulian masyarakat terhadap satu perusahaan media bisa melindungi pekerja media di dalamnya untuk tetap bertahan.
"Independensi pers harus, kita tahu sekarang media banyak tidak dipercaya, orang lebih percaya influencer (pemengaruh), padahal jurnalis banyak bekerja agar berita terverifikasi," ucap Nany.
Di tengah kondisi perusahaan media yang tidak stabil, Nany berharap wartawan mendapatkan perlindungan negara dari kesulitan ekonomi dan kekerasan saat bekerja. Peraturan Presiden tentang Publisher Right, kata Nany, tidak hanya menguntungkan perusahaan media, namun, juga memberikan keuntungan ekonomi bagi jurnalisnya.
AJI melakukan advokasi agar wartawan bisa mendapatkan haknya ketika terjadi sesuatu pada perusahaannya, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK). AJI berharap pihak perusahaan media tetap transparan jika melakukan PHK dan memberikan hak yang sesuai dengan mekanisme kepada para pegawainya.
“Kita berharap media harus dilindungi terutama pekerjanya, kami nggak bisa menghentikan kondisi media tapi perlakukan teman-teman jurnalis dengan manusiawi dan berikan hak mereka, itu yang kita harapkan,” ucap Nany.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Media massa perlu fokus pada inovasi untuk hadapi tantangan zaman