Ratu Inggris tekankan keyakinan umat Kristen selelah "Masa Kegelapan"

id ratu inggris elisabet, pesan natal

 Ratu Inggris tekankan keyakinan umat Kristen selelah "Masa Kegelapan"

Ratu Inggris Elizabeth (Istimewa)

London (Antara/Reuters/ANTARA Lampung) - Ratu Inggris Elizabeth menekankan tentang cahaya keyakinan umat Kristen, yang disebutnya dalam pesan Natal tahunan, Jumat, setelah setahun ditandai serangan pegaris keras di seluruh dunia.

Elizabeth, 89 tahun, Kepala Gereja Inggris, mengutipnya dari Alkitab dan berbicara di hadapan jutaan orang dengan menyalakan lilin harapan.

"Memang benar bahwa dunia harus menghadapi masa kegelapan pada tahun ini, tetapi Surat Yohanes berisi ayat tentang harapan besar, yang sering dilantunkan dalam nyanyian Natal, 'Cahaya bersinar dalam kegelapan dan kegelapan belum bisa mengalahkannya'," kata dia.

Elizabeth, yang menggantikan nenek buyutnya, Ratu Victoria, menjadi ratu paling lama memerintah kerajaan Inggris pada tahun ini.

Dalam pidatonya, ia tidak merujuk secara langsung tentang serangan pegaris keras sepanjang tahun ini, termasuk serangan di Paris, yang menewaskan sekitar 150 orang, dan pembantaian wisatawan di pantai Tunisia pada Juni, yang menewaskan 38 orang, kebanyakan asal Inggris.

Ia juga mengingatkan hadirin bahwa pesan itu bukan salah satu balas dendam atau kekerasan, melainkan agar manusia saling mengasihi.

"Ada pepatah lama mengatakan lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan," katanya menambahkan.

Sang Ratu, yang duduk di depan pohon Natal saat menyampaikan pesan kerajaan musiman itu, akan menginjak usia ke-90 tahun pada April dan menorehkan pemerintahannya lebih dari 63 tahun.

"Salah satu kebahagiaan panjang umur adalah melihat anak-anak kita, cucu hingga cicit membantu menghias pohon Natal," katanya.

"Pada tahun ini, keluarga saya memiliki anggota baru untuk bergabung dalam kebahagiaan ini," tambahnya merujuk pada cicit kelimanya, Puteri Charlotte, yang lahir Mei dari cucunya, Pangeran William dan istrinya, Kate.

"Berkumpul mengelilingi pohon Natal memberikan kami kesempatan memikirkan tahun depan. Saya melihat 2016 menjadi tahun sibuk walaupun saya diingatkan kemungkinan dinyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun' lebih dari sekali atau dua kali," katanya.

Ia pun menyimpulkan, "Jutaan orang menyalakan lilin harapan di dunia sekarang. Natal adalah saat tepat untuk bersyukur untuk mereka dan untuk semua, yang membawa cahaya ke kehidupan kita," demikian Ratu Eizabeth.