Bandarlampung sajikan isu prioritas sebagai acuan cakada

id Lampung,Pemkot Bandarlampung,Pilkada,Bandarlampung

Bandarlampung sajikan isu prioritas sebagai acuan cakada

Suasana jalan dekat kantor Pemerintahan Kota Bandarlampung. Kamis (8/8/2024). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bandarlampung menyajikan rekomendasi isu prioritas yang perlu diadopsi oleh pasangan calon kepala daerah (cakada) pada Pilkada serentak 2024 sebagai acuan dalam menyusun visi dan misi.

"Rekomendasi isu yang kami sajikan agar
visi dan misi paslon  dapat bersinergi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)," kata Kabid Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bapperida Kota Bandarlampung Ahmad Sarladi, di Bandarlampung, Kamis.

Ia pun berharap visi misi paslon yang akan ikut pilkada dapat mengacu pada RPJPD Kota Bandarlampung untuk mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia Emas 2045 yakni Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.

“Kota Bandarlampung ini mempunyai visi jangka panjangnya menjadi kota yang humanis, maju, berkelanjutan. Saat ini RPJPD Kota Bandarlampung 2025-2045 masih dalam tahap pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk menjadi peraturan daerah,” kata dia.

Ahmad Sarladi mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah isu strategis Kota Bandarlampung pada
RPJMD tahun 2025-2029. Isu-isu tersebut telah dituangkan dalam naskah teknokratik RPJMD Kota Bandarlampung Tahun 2025-2029.

"Tentu isu-isu strategis di RPJMD mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 Tahap I untuk lima tahun pertama," kata dia.

Adapun isu-isu strategis pembangunan Bandarlampung dalam naskah teknokratik tersebut yakni untuk layanan dasar di bidang kesehatan dan pendidikan, mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja.

Ketahanan pangan dan pengembangan budaya/pariwisata, pemanfaatan teknologi informasi,
penguatan infrastruktur dan utilitas dasar berbasis kewilayahan yang berwawasan lingkungan. Penguatan ketahanan sosial budaya dan ekologi sebagai landasan dan modal dasar pembangunan.