Bengkulu kenalkan wisata baru 'Tapan Busik Cugung Abas'

id Wisata baru di Kota Bengkulu,Tapan Busik Jugung Abas Kota Bengkulu,Kawasan Danau Dendam Tak Sudah

Bengkulu kenalkan wisata baru 'Tapan Busik Cugung Abas'

Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi (sebelah kiri) saat berfoto di salah satu spot foto di Tapan Busik Cugung Abas Kota Bengkulu. ANTARA/Anggi Mayasari

Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu memperkenalkan objek wisata baru yang dikelola oleh masyarakat setempat yaitu 'Tapan Busik Cugung Abas' yang berada di Kawasan Danau Dendam Tak Sudah.

Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi menerangkan, dengan dilakukannya sosialisasi jejak sejarah Dendam Tak Sudah sebagai potensi destinasi wisata daerah di Kota Bengkulu.

"Destinasi wisata baru tersebut memiliki pemandangan alam yang luar biasa sehingga dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi lokasi tersebut," kata dia di Kota Bengkulu, Senin.

Untuk lokasi wisata tersebut berada di Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu tepatnya di kawasan Danau Dendam Tak Sudah dengan luas tujuh hektare.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Bengkulu Amrullah menyebutkan, wisata 'Tapan Busik Cugung Abas' memiliki pemandangan yang indah dan disediakan lokasi foto yang estetik serta para pengunjung dapat berkemah di lokasi dengan menikmati panorama alam di sekitar lokasi.

"Pemerintah akan mendukung kawasan wisata ini dapat lebih berkembang ke depannya dan menjadi salah satu objek wisata yang ada di Kota Bengkulu," ujar dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Nuzuludin bahwa pihaknya memperkenalkan tempat wisata baru dan tempat bermain di wilayah Kota Bengkulu.
 
"Mudah-mudahan akan segera dikenal oleh masyarakat Kota Bengkulu sebagai lokasi wisata baru dan menjadi wisata edukatif untuk warga setempat," terang dia.
 
Pengelolaan wisata tersebut dilakukan oleh masyarakat setempat dengan payung hukum koperasi dan kedepannya akan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bengkulu agar kedepannya dapat menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2024.